Suara.com - Memberikan penyandang disabilitas kepercayaan diri bahwa mereka dapat berkontribusi sama seperti karyawan lainnya di dunia pekerjaan adalah hal yang penting.
Sayangnya, saat ini, kata Angkie Yudistia, Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, masalah yang masih yang dihadapi oleh masyarakat berkebutuhan khusus adalah kuota lapangan pekerjaan yang masih rendah bagi mereka.
"Dengan terbatasnya lapangan pekerjaan tersebut, hal ini memicu terus meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Dan salah satu cara bagi penyandang disabilitas untuk menghasilkan pendapatan adalah dengan meningkatkan potensi diri dan menjadi wirausahawan," jelas dia dalam acara PermataBRAVE, Jumat (10/9/2021).
Hal yang sama juga dikatakan oleh Direktur Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kementerian Ketenagakerjaan RI, Dr. Nora Kartika Setyaningrum. Ia melihat, tingkat pekerjaan yang diterima penyandang disabilitas di sektor formal masih tergolong rendah.
Baca Juga: Hak Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus dan Pandemi Covid-19 di Batam
Untuk mendukung hal ini, perlu adanya kolaborasi pemerintah dengan pihak swasta dalam memberikan akses yang terbuka terhadap penyandang disabilitas untuk mendapatkan layanan sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.
Inilah yang menjadi fokus PermataBank melalui program PermataHati CSR, dengan kembali memggelar “PermataBRAVE People with Disabilities (PWD) Empowerment Program” yang ditujukan untuk menyiapkan penyandang disabilitas dalam menjalankan kehidupan yang lebih mandiri.
Hal ini, kata Richele Maramis, Head of Corporate Affairs PermataBank, sejalan dengan komitmen PermataBank yang ingin membuka akses dan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk mendapatkan pelatihan, edukasi literasi keuangan, bimbingan kewirausahaan serta peluang kerja.
"Kami percaya bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi yang sama dan harus mendapat kesempatan untuk bersaing baik di sektor profesional maupun kewirausahaan," jelas dia.
Tahun ini, PermataBRAVE kembali hadir dengan program baru yang diharapkan dapat lebih mengembangkan kompetensi, kreativitas, dan daya saing peserta program. Sehingga nantinya teman-teman penyandang disabilitas dapat mandiri secara ekonomi serta siap terjun ke dunia kerja dan usaha.
Hingga saat ini, PermataBRAVE telah menjangkau lebih dari 5.000 penerima manfaat dari berbagai daerah di Indonesia dengan beragam kebutuhan dan latar belakang.
Baca Juga: Kemnaker Dukung Kebijakan Ekonomi Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas
Di antaranya ialah PermataBRAVE Hub, program yang bekerjasama dengan Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVPD), sebuah balai di bawah naungan Kementerian Sosial, yang menaungi dan memberikan pelatihan vokasional kepada penyandang disabilitas untuk kesiapan kerja mereka.
Businesses Initiatives, yang dimulai pada tahun 2020, unit bisnis PermataBank Syariah bekerja sama dengan Yayasan Yatim Mandiri berdayakan UMKM Difabel Dhuafa dengan 49 penerima manfaat yang tersebar di beberapa kota, Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya, Jombang, Madiun, dan Jogjakarta.
Hingga PWD Empowerment Program, program pemberdayaan dengan tujuan mengembangkan dan meningkatkan usaha kecil penyandang disabilitas.