Suara.com - Berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat kerap disebut sebagai gejala sosial. Gejala sosial ini juga kerap dibahas di sekolah dalam mata pelajaran Sosiologi.
Namun yang jadi pertanyaan, apa itu gejala sosial? Karakteristik gejala sosial dan contoh-contohnya yang terjadi di masyarakat akan diulas di bawah ini, mengutip dari Ruang Guru, Jumat (10/9/2021).
Pengertian gejala sosial
Gejala sosial dapat diartikan sebagai peristiwa-peristiwa yang terjadi oleh manusia, baik secara individu maupun secara kelompok.
Pada dasarnya, gejala sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral, antara lain mencakup gejala ekonomi, gejala politik, gejala budaya, dan gejala moral.
Baca Juga: Siswa SMA Indonesia Dapat Nilai Rata-Rata Jeblok di Mata Pelajaran Fisika
Gejala sosial muncul dari berbagai fenomena maupun masalah sosial, baik masalah yang berasal dari individu maupun masalah yang berasal dari kelompok sosial.
Klasifikasi gejala sosial
Berdasarkan sumber permasalahannya, gejala sosial bisa diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu gejala sosial akibat masalah ekonomi, gejala sosial akibat masalah politik, dan gejala sosial akibat masalah kebudayaan.
1. Gejala sosial akibat masalah ekonomi
Gejala ini bisa terlihat ketika banyak orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya karena terhimpit masalah ekonomi.
Contoh gejala sosial akibat masalah ekonomi antara lain yaitu kemiskinan dan pengangguran.
2. Gejala sosial akibat masalah politik
Gejala sosial ini muncul di lingkup politik dan biasanya melibatkan para pejabat politik di suatu wilayah tertentu.
Baca Juga: Sekolah di Jakarta Dibuka Lagi, Epidemiolog: Enggak Usah Ada Pelajaran Menyanyi
Contoh gejala sosial akibat masalah politik yaitu adanya praktik korupsi.
3. Gejala sosial akibat masalah kebudayaan
Gejala sosial ini adalah yang paling sering muncul di masyarakat karena lingkup permasalahannya yang cukup luas.
Contoh gejala sosial akibat masalah kebudayaan antara lain kejahatan atau tindak kriminal yang timbul di tengah masyarakat, perceraian, kenakalan remaja, serta konflik rasial dan keagamaan.
Karakteristik gejala sosial
1. Bersifat rumit atau kompleks
Gejala sosial dikatakan kompleks atau rumit karena di dalamnya terdapat hubungan antarmanusia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya yaitu faktor ekonomi, sosial, budaya, psikologis, politik, dan agama.
2. Beraneka ragam
Gejala sosial memiliki sifat dan karakteristiknya masing-masing. Misalnya, gejala sosial akibat problem ekonomi tidak dapat disamakan dengan gejala sosial akibat masalah agama, budaya, ataupun politik, meskipun terdapat hubungan antara berbagai gejala tersebut.
3. Tidak bersifat umum atau universal
Gejala sosial tidak bersifat universal (umum) karena hanya dipengaruhi oleh suatu kondisi sosial atau budaya masyarakat tertentu saja. Oleh karena itu, gejala sosial yang muncul di wilayah tertentu belum tentu sama dengan gejala sosial yang muncul di wilayah lainnya.
4. Bersifat dinamis
Karakteristik ini muncul karena mengacu pada perilaku masyarakat yang cenderung berubah-ubah (dinamis).
Akibatnya, peristiwa dan gejala sosial yang timbul pun menjadi cepat berubah. Seperti misalnya, pergantian mode pakaian yang terus berganti setiap tahunnya.
5. Bersifat kontekstual
Gejala sosial bersifat kontekstual, artinya adalah gejala sosial memperhatikan situasi yang ada di sekelilingnya, baik tradisi, kebiasaan, norma yang berlaku, serta kondisi individu yang ada di sekitarnya.
6. Sulit diprediksi
Gejala sosial cenderung sulit untuk diprediksi karena sifatnya yang kompleks, abstrak, dinamis, dan kontekstual.
Namun, meskipun begitu, gejala sosial tetap dapat diatasi dengan adanya kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat, baik individu maupun kelompok.
Gejala sosial juga dapat dikendalikan, salah satunya yaitu menggunakan norma-norma yang berlaku di masyarakat.