Suara.com - Peristiwa terbakarnya Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas 1 Tangerang, membuat siapapun yang mendengarnya miris, lantaran menewaskan lebih dari 41 orang narapidana.
Tidak hanya korban tewas, kebakaran di Lapas Tangerang juga menimbulkan 71 orang mengalami luka bakar ringan dan berat.
Kebakaran terjadi blok C Lapas Kelas 1 Tangerang pukul 01.45 WIB Rabu (8/9/2021) dini hari. Dugaan sementara kebakaran disebabkan korsleting listrik.
Insiden kebakaran termasuk salah satu fenomena bencana yang memerlukan tindakan evakuasi dan kesiapsiagaan.
Baca Juga: Anaknya Jadi Korban Kebakaran Lapas Tangerang, Ayah: Luka Bakar 80 Persen
Kebakaran adalah proses perusakan suatu benda oleh api. Di daerah perkotaan yang penuh perumahan penduduk, kebakaran sering terjadi dan dapat meluas dari satu rumah ke rumah yang lain.
Jika tidak diantisipasi, maka kebakaran dapat menimbulkan bencana atau kerugian harta benda bahkan jiwa.
Ada 4 unsur utama pemicu awal terjadinya kebakaran, yaitu adanya oksigen, adanya bahan bakar atau bahan-bahan mudah terbakar, adanya reaksi kimia, atau keadaan panas yang melampaui titik suhu kebakaran.
Mengutip buku pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana BNPB 2017, berikut langkah-langkah tindakan evakuasi saat terjadi kebakaran di gedung atau di pemukiman:
- Tindakan sebelum bencana kebakaran
- Tidak bermain-main dengan benda-benda yang memicu api.
- Menjauhkan benda-benda padat seperti kertas, kayu, plastik, karet, busa dari sumber api.
- Menyimpan cairan yang mudah terbakar, seperti bensin, solar, minyak tanah di tempat aman.
- Merapikan instalasi listrik karena kebakaran biasanya disebabkan oleh arus pendek listrik.
- Tidak membuang puntung rokok sembarangan, misalnya di hutan atau kawasan kering.
- Menyimpan nomor penting (pemadam kebakaran, polisi dan ambulans).
- Melakukan latihan atau simulasi kebakaran.
- Langkah-langkah evaluasi kebakaran di dalam rumah dan gedung
- Usahakan memadamkan api sebisa mungkin jika tersedia alat pemadam api. Jika tidak tersedia alat pemadam api ringan, soda kue dapat digunakan untuk memadamkan api.
- Alat lain yang dapat digunakan untuk memadamkan api adalah menggunakan karung goni atau kain yang telah dibasahi air. Kain atau karung basah menutup pori-pori, sehingga memecah udara masuk.
- Jika kebakaran disebabkan oleh listrik, segera putuskan aliran listrik lebih dulu, baru kemudian padamkan percikan apinya.
- Jika api tidak kunjung padam, segeralah menyelamatkan diri.
- Ada tanda evakuasi seperti memukul lonceng, sirine hingga bel panjang terus menerus dan cepat.
- Keluar dengan cara merangkak dan upayakan untuk menutup mulut, mencari jalan keluar dengan mata tertutup karena asap kebakaran membuat tidak bisa melihat apapun.
- Jika jalan keluar harus melewati api, tutup kepala dan badan dengan kain atau selimut basah.
- Balut tangan saat memegang pegangan pintu yang kemungkinan panas akibat terbakar, atau keluar lewat jendela. Jika pegangan pintu tidak panas, buka perlahan dan lihatlah apakah jalan terblokir oleh asap atau api.
- Apabila terblokir, keluarlah melalui jendela. Jika tidak, segera tutup pintu dari belakang untuk menghambat api menyambar keluar.
- Jika ada asap, merunduklah karena udara bersih berada di bawah.
- Jika baju terbakar atau terkena api, jangan lari melainkan rebahkan tubuh ke tanah dan berguling untuk mematikan api.
- Setelah keluar rumah, segera minta bantuan dan telpon pemadam kebakaran.
Baca Juga: Setahun Tragedi Kebakaran Lesbos: Masih Banyak Hidup di Tenda Darurat