Bukan Sekadar Pengantar Tidur, Dongeng Juga Bisa Jadi Sarana Pengenalan Budaya

Kamis, 02 September 2021 | 22:41 WIB
Bukan Sekadar Pengantar Tidur, Dongeng Juga Bisa Jadi Sarana Pengenalan Budaya
Ilustrasi mendongeng
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivitas membacakan dongeng kepada anak kental kaitannya dengan rutinitas sebelum tidur. Padahal membacakan dongeng bukan sekadar pengantar tidur, lho. 

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dr. Muhammad Hasbi mengatakan bahwa dongeng juga bisa jadi sarana mengenalkan budaya Indonesia kepada anak, sekaligus menanamkan nilai karakter budi pekerti.
 
"Dongeng dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan nilai karakter dalam jiwa anak. Contoh lain dalam kegiatan mendongeng, mengenalkan kebangsaan. Anak menjadi bertambah kosakata dan kemampuan untuk berkomunikasi," kata Hasbi dalam konferensi pers daring 'Dongeng Aku Dan Kau: Indonesia Mendongeng 2021', Kamis (2/9/2021).

Indonesia sendiri dikenal punya ragam budaya, salah satunya berupa cerita rakyat yang berasal dari setiap provinsi. Menurut Hasbi, melalui cerita rakyat itu anak bisa mendapatkan pembelajaran juga hiburan sekaligus.

"Dalam era globalisasi, kebudayaan kita sudah mulai terkikis. Untuk bantu melestarikan budaya Indonesia, dongeng dengan berbasis cerita rakyat bisa dikenalkan sejak dini. Sehingga anak dapat mengenal dongeng yang berasal dari Indonesia melalui cerita rakyat," tuturnya.

Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, Pemkab Ogan Komering Ulu Gelar Lomba Dongeng Legenda Rakyat

Anak yang rutin dibacakan dongeng akan mengalami peningkatan kognitif secara pesat. Karena ia terbiasa melihat berbagai cerminan dari macam-macam kebudayaan yang merefleksikan kebersamaan dan keunikan masing-masing budaya di Indonesia, tambah Hasbi. 

Sementara itu, menurut Psikolog Klinis Ratih Ibrahim, membaca dongeng tidak harus dilakukan sebelum anak tidur. Terpenting orangtua harus bisa menyisihkan waktunya untuk fokus bersama anak membacakan cerita.

"Jadi yang benar itu luangkan waktu bersama anak, bukan hanya saat ada waktu luang," ucap Ratih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI