5 Tips Melayani COD Bagi UKM Supaya Aman dan Nggak Ribet

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 01 September 2021 | 16:08 WIB
5 Tips Melayani COD Bagi UKM Supaya Aman dan Nggak Ribet
Ilustrasi COD (Pexels/Kindel Media)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski pilihan pembayaran belanja online sudah lebih beragam dan banyak opsi secara digital, selalu ada pembeli yang lebih nyaman membayar menggunakan cara cash on delivery atau COD.

Bahkan, pembeli yang menggunakan transaksi COD ternyata masih yang paling besar jumlahnya, lho. Hal ini dapat dilihat dari Statistik E-Commerce 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Dari sekitar 17 ribu usaha e-commerce di Indonesia yang didata, 73% di antaranya menggunakan metode pembayaran tunai alias COD.

Ada banyak alasan calon pembeli memilih transaksi COD. Hal ini biasanya dilakukan oleh mereka yang baru pertama kali bertransaksi secara online.

Survei Jakpat menyebutkan, 52% konsumen Indonesia memilih metode bayar di tempat dalam satu tahun terakhir. Dari jumlah tersebut, 73% responden memilih COD karena ingin memastikan barang yang mereka terima sebelum membayarnya.

Baca Juga: Manfaatkan TikTok, Ini Promosi Ciamik Pelaku UKM dalam Menyambut Festival Belanja

Masih menurut data yang sama dari Survei Jakpat, sebanyak 60% responden memilih COD karena menganggap metode pembayaran tersebut lebih sederhana dan tidak ribet. Ada pula 30% responden yang memilih COD karena malas pergi ke ATM. Kemudian, 14% responden memilih COD karena tak memiliki akun perbankan. Sebanyak 13% responden memilih metode pembayaran tersebut karena tak punya dompet digital, dan 2% responden lainnya punya alasan lain.

“Ini artinya COD masih diminati banyak pengguna. Dalam menghadapi pesta belanja akhir tahun, tidak lupa saya kembali menitip pesan kepada pelaku UKM dan juga pembeli, agar senantiasa menggunakan layanan COD dengan bijak, dan pahami tata cara menggunakannya, agar semua tidak ada yang dirugikan. Jika menemukan kejanggalan dalam proses COD, lebih baik segera lapor ke pihak yang bertanggung jawab, baik kepada jasa ekspedisi atau e-commerce,” ujar Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.

Di sisi lain, metode COD mungkin ribet buat sebagian penjual atau pelaku UKM. Jika salah menanganinya, pelaku UKM yang akan dirugikan.

Nah, untuk meminimalisir kerugian, Ninja Xpress membagikan tips agar transaksi COD yang porsinya masih sangat besar ini berlangsung aman dan nyaman.

1. Berikan deskripsi produk yang jelas
Memberikan deskripsi produk dengan jelas menjadi kunci agar pembeli tidak bingung dan dapat dengan cepat menentukan produk yang akan dibeli. Tidak hanya itu, cara ini juga sekaligus bisa meminimalkan kesalahpahaman terhadap produk.

Baca Juga: Makan Es Buah di Malioboro, Menteri Teten Masduki Dicurhati PKL

2. Buka toko di marketplace
Supaya tidak repot menghitung ongkir COD, pelaku UKM bisa membuka toko di marketplace yang sudah bekerja sama dengan layanan ekspedisi yang melayani COD. Di marketplace, ongkir akan langsung tertera pada saat customer melakukan checkout.

3. Tentukan lokasi bertemu yang pas
Bila penjual mengantar barangnya secara langsung, usahakan untuk mencari tempat yang sama-sama nyaman bagi penjual maupun pembeli. Cari lokasi yang berada di tengah-tengah agar salah satu tidak kejauhan. Pilih tempat yang ramai untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bahaya. Kalau memungkinkan, jangan pergi sendiri dan jangan pergi malam hari. Selalu waspada karena kita tidak akan pernah tahu siapa orang yang akan ditemui.

4. Gunakan ekspedisi
Terkadang untuk melakukan COD, terkendala pada jarak antara penjual atau pembeli. Pelaku UKM dapat menggunakan ekspedisi yang melayani COD seperti Ninja Xpress. Jangkauan wilayah Ninja Xpress sudah sangat luas, mencakup seluruh Indonesia.

Untuk kecepatan pengirimannya sendiri akan berbeda-beda tergantung lokasi. Melalui layanan Ninja Xpress pelaku UKM dapat memanfaatkan layanan Ninja Same Day dan Ninja Next Day Delivery sebagai upaya untuk memastikan pengguna memperoleh layanan dengan Service Level Agreement (SLA) mencakup kecepatan waktu pengiriman, tarif layanan yang flat, serta opsi layanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus pengguna. Tidak kalah penting, pelaku UKM harus rajin untuk selalu mengupdate status pengiriman agar pembeli tidak resah menunggu barangnya tiba di tujuan.

5. Cepat lakukan konfirmasi
Lakukan konfirmasi dengan cepat ke pembeli jika menerima pesanan di marketplace. Tak ayal, respons yang lama akan membuat calon pembeli mudah berpaling. Akhirnya, mereka akan memilih COD ke penjual lain.

Selain itu, rajin mengingatkan kepada pembeli untuk melakukan “video unboxing”. Hal ini bisa sangat membantu penjual mengalami kendala barang hilang pada saat Return atau pengembalian dari pelanggan. Lakukan konfirmasi secepatnya dengan melengkapi dokumen terkait kendala yang terjadi kepada pihak ekspedisi, agar segera dilakukan proses penyelidikan.

Dengan tips di atas, transaksi COD akan berjalan aman dan nyaman bagi pembeli maupun penjual. Ini bisa jadi kesempatan bagi pelaku UKM juga untuk mulai membangun kepercayaan konsumen. Harapannya, pembeli akan melakukan repeat order, karena metode pembayaran COD juga cukup efektif untuk meraih calon pelanggan baru yang membutuhkan jaminan keamanan dalam bertransaksi.

Bila transaksi pembayaran COD berjalan mulus, pembeli tentu senang dan kepercayaan konsumen terhadap bisnis akan meningkat. Bukan tidak mungkin, si pembeli bakal merekomendasikan ke orang lain karena pelayanan yang baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI