Tidak hanya itu, tokoh pendamping masyarakat setempat Romo Wiryono Priyotamtama mengatakan Embung Grigak juga bisa dimanfaatkan untuk peternak melakukan budidaya ikan. Bahkan kata dia, embung tadah hujan juga bisa menarik para wisatawan.
"Ketiga sumber pendapatan potensial ini dipercayakan pengelolaannya kepada perkumpulan Eco-Camp Mangun Karsa milik masyarakat yang kebanyakan petani," tutur Romo Wiryono.
Adapun Embung Grigak terletak 30 hingga 40 meter dari bibir laut dan menghadap ke arah pantai, yang tempat penampungan airnya bisa mencapai 3 meter, dan mampu mengairi 20 hektar sawah serta 5.000 tanaman buah-buahan di 30 hektar lahan perkebunan.
Hadirnya embung tadah hujan Grigak ini mampu memberikan keuntungan bagi sekitar 150 petani yang tinggal di sekitar wilayah tersebut.