Suara.com - Tak semua teman dapat dikatakan sebagai sahabat. Beberapa di antaranya hanya bisa dikatakan sebagai teman tanpa memiliki kedekatan emosional.
Pertemanan jenis itu tentu berbeda dengan hubungan pertemanan yang dilandaskan kedekatan. Apalagi banyak sumber mengatakan bahwa memiliki teman dekat dan teman yang positif, dapat memberikan manfaat bagi kita.
Dijelaskan oleh Counselor Touche Development Center, Farra Anisa Rahmania, setidaknya ada empat elemen dalam pertemanan yang positif atau pertemanan sehat.
Elemen pertama, kata Farra, hubungan pertemanan positif biasanya dilandaskan oleh kedekatan yang pada akhirnya bisa memengaruhi kebahagiaan individu.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Ada di Lingkaran Pertemanan yang Beracun, Musuh dalam Selimut!
"Pastinya dalam pertemanan kita akan merasa dekat dengan teman kita. Kalau tidak terlalu dekat, mungkin kita tidak terlalu sering main dan curhat," ungkapnya.
"Kedekatan ini bisa memengaruhi bagaimana kita bisa membangun pertemanan yang positif," lanjutnya saat berbicara dalam acara Go Out of Toxic Friendship Zone beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, berikut adalah empat elemen yang ada dalam pertemanan positif.
1. Kedekatan
Meski kedekatan hal yang penting, namun Farra sangat menyarankan jangan hanya mencari teman dengan kepribadian seratus persen sama mulai dari hobi, cara pandang, atau kemiripan individu. Sebab yang harus dilakukan dalam hubungan pertemanan adalah saling menerima.
2. Saling membantu
Selanjutnya, pertemanan yang positif adalah teman yang saling membantu dalam kebaikan. Harapannya, kita tidak hanya mengharapkan teman untuk membantu kita, tetapi juga sebaliknya.
Baca Juga: Jangan Sembarangan, 5 Alasan Pentingnya Selektif dalam Memilih Teman
"Kita juga harus tahu nih, apa yang bisa kita bantu untuk teman kita saat mereka lagi susah. Jadi elemen saling bantu itu penting banget,” ungkap Farra.
3. Perasaan diterima
Pertemanan yang positif biasanya dibumbui dengan perasaan diterima oleh orang lain. Berbeda dengan toxic friendship atau pertemanan toksik di mana perasaan diterima menjadi hal yang sulit didapatkan.
"Kemungkinan itu sulit untuk ada, karena kalau toksik kita sudah mendapat manipulatif dari orang lain. Kayak dianggap gak sih, diterima gak sih."
"Nah kalau pertemanan yang positif itu pasti ada perasaan yang diterima. Mulai dari kekurangan dan kelebihan kita. Kalau teman yang baik, itu sama-sama mau membangun pribadi yang lebih baik," ungkapnya lebih lanjut.
4. Perasaan aman
Membangun hubungan pertemanan juga harus dilandaskan dengan perasaan yang aman alias secure. Oleh sebab itu, jika pertemanan tidak memberikan rasa aman, maka baiknya ditinggalkan.
"Adanya perasaan yang aman itu penting banget biar kita secure. Berbeda kalau kita insecure, sudah pasti itu toxic relationship. Misalnya, kalian akan merasa aman saat didekat dia, tidak ada rasa cemas, dan sebagainya," pungkasnya.