Apa Itu Toxic Friendship, dan Apa Dampaknya pada Anda?

Senin, 30 Agustus 2021 | 14:54 WIB
Apa Itu Toxic Friendship, dan Apa Dampaknya pada Anda?
Ilustrasi toxic friendship. (pexels/cottonbro).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teman yang baik adalah teman yang saling memberi dan menerima, serta senantiasa berada di sisi dalam suka maupun duka. Tapi, faktanya, tidak semua teman kita seperti itu. Tak jarang, ada teman yang hanya ingin mengambil keuntungan sendiri dengan memanfaatkan kebaikan kita. Inilah yang dinamakan toxic friendship.

Ketika Anda terjebak dalam toxic friendship, Anda akan kerap merasa tidak didukung, disalahpahami, direndahkan, bahkan diserang oleh teman.

Menurut Counselor Touche Development Center, Farra Anisa Rahmania, hubungan pertemanan yang buruk ibarat racun yang bisa menghancurkan mental seseorang.

“Seiring waktu, itu akan jadi racun buat diri kita sendiri. Dan sebenarnya, toksik dalam hubungan itu hadir di semua konteks. Mulai dari keluarga, teman, bahkan di lingkungan kerja,” ungkapnya dalam acara Go Out of Toxic Friendship Zone, Minggu (29/8/2021).

Baca Juga: Teman Nyinyir Tak Dipinjami Uang untuk Lunasi Biaya Nikah, Balasan Fans K-Pop Ini Menohok

Ia menambahkan, jika seseorang melakukan apapun demi temannya dan selalu dinilai salah, itu sudah masuk ke dalam toxic friendship.

Lalu, apa saja dampak dari toxic friendship? Farra Anisa membagikan keterangannya.

1. Muncul rasa cemas dan sedih
Ketika terjebak di dalam hubungan pertemanan yang toksik, Anda akan merasa cemas dan sedih. Biasanya ini terjadi pada perempuan yang suka berantem dan konflik.

“Buat para perempuan nih yang merasa overthinking terhadap pertemanan, nah ini bisa saja terjadi di hubungan toxic friendship. Karena saat kita ketemu teman bukannya have fun, tapi malah nggak nyaman dan merasa sedih,” ungkapnya.

2. Meragukan diri sendiri
Dampak selanjutnya adalah Anda bisa meragukan diri sendiri ketika berada dalam sebuah pertemanan yang toksik. Misalnya saja, ada teman yang memiliki sikap manipulatif.

Baca Juga: 6 Tanda Teman yang Kamu Percaya Ternyata Cuma Pura-pura Tulus

“Manipulasi itu adalah cara seseorang untuk mempengaruhi emosi dan mental orang lain. Dan ini bisa mudah mengendalikan orang lain untuk mendapatkan apa yang dia inginkan,” ungkapnya.

“Saat kamu mulai meragukan diri sendiri, kamu jadi susah untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran, karena kamu jadi ragu sama semua opini yang ingin kamu sampaikan,” lanjutnya.

3. Hilangnya kepercayaan
Terjebak dalam toxic friendship bisa berdampak pada hilangnya kepercayaan. Ujung-ujungnya, seseorang akan mengalami trust issue. Mulai dari takut dibicarakan oleh orang lain di belakang, takut nggak dihargai, dan sebagainya.

“Ya mentok di situ-situ aja, jadi kamu bakal susah untuk membangun relasi dengan orang lain. Karena kita sulit untuk percaya dengan orang lain. Padahal bisa saja ada orang yang mau mendekati dan berkenalan dengan kamu,” kata Farra.

4. Merasa dimanfaatkan
Farra juga mengatakan bahwa seseorang yang pernah menjadi korban toxic friendship akan merasa dimanfaatkan. Bahkan, seseorang bisa saja merasa bahwa hubungan yang dijalaninya hanya sebelah pihak yang berusaha dan bekerja sama.

“Biasanya kalau sudah terlibat toxic friendship, kamu bakalan merasa cuma kamu saja yang berjuang. Dan akhirnya kamu merasa dimanfaatkan,” ucapnya.

5. Tidak menjadi diri sendiri
Ketika terjebak di hubungan toxic friendship, seseorang akan merasa bahwa apapun yang dijalani, ia tidak bisa menjadi diri sendiri. Padahal, menjadi diri sendiri itu sangat penting ketika sedang berhubungan dengan orang lain.

Menurut Farra, seseorang bisa saja ingin menjadi dirinya sendiri saat berhubungan dengan orang lain. Tetapi jika sudah terjebak di hubungan toxic friendship, yang ada korban akan semakin rendah diri.

“Kalau sudah punya teman yang toxic dan punya power di situ, akhirnya ya kita semakin ciut, dan ini dampaknya serem,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI