Suara.com - Ketika suatu hari Anda bercermin dan menemukan wajah Anda tidak simetris antara bagian kiri dan kanan, jangan buru-buru menyimpulkan kalau Anda terkena stroke. Bisa jadi ini karena pertambahan usia yang Anda alami.
Ya, selain ditandai dengan munculnya kerutan dan kulit yang bergelambir, pertambahan usia juga dapat membuat seseorang memiliki wajah tidak simetris. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan asisten profesor bedah Rumah Sakit Mount Auburn, Helena Taylor, pada 2018, yang diterbitkan dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery.
Taylor dan rekan penelitinya, menggunakan fotografi tiga dimensi untuk membuat gambar detail dari 191 sukarelawan berusia 4 bulan hingga 88 tahun. Selanjutnya, algoritma komputer menghitung seberapa simetris wajah setiap peserta.
"Kami ingin melihat apakah ada faktor korelasi penyebab asimetri dalam penelitian kami, dan ternyata ada hubungan erat antara usia dan asimetri. Tapi jenis kelamin dan ras tidak menyebabkan hubungan erat," ujar Taylor, mengutip Live Science, Senin (30/8/2021).
Baca Juga: Waspada, Begini Pesan Tompi soal Pemakaian Skincare Berlebihan
Taylor lantas menyimpulkan, bahwa kekuatan kulit wajah dari waktu ke waktu tidak bisa bekerja seperti awal. Tapi kinerja sel wajah bisa berbeda di setiap sisinya dan tidak sama, itulah yang menyebabkan wajah menjadi asimetris.
"Misalnya, hanya karena kulit Anda mulai kendur di satu sisi wajah, bukan berarti terjadi hal yang sama pada sisi yang lain. Fenomena ini juga tidak hanya terbatas terjadi pada wajah," terang Taylor.
Harapan Taylor, dari temuan ini bisa membantu para ahli bedah plastik suatu hari nanti. Sehingga ahli bedah bisa memberikan intervensi yang tepat pada setiap pasiennya.