Mendongeng untuk Anak, Ini 4 Hal Yang Harus Orangtua Lakukan

Sabtu, 28 Agustus 2021 | 20:55 WIB
Mendongeng untuk Anak, Ini 4 Hal Yang Harus Orangtua Lakukan
Ilustrasi mendongeng. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mendongeng kerap dilakukan orangtua kepada anaknya, terutama menjelang waktu tidur. Cerita yang dibacakan saat mendongeng bisa apa saja, baik fiksi maupun nonfiksi.

Tidak hanya sekadar bercerita, saat mendongeng juga orangtua kerap melakukan aksi-aksi kecil, misalnya menggunakan alat peraga seperti boneka. Tujuannya, supaya anak lebih tertarik.

Nah, bagaimana sebenarnya cara agar anak tertarik pada dongeng yang diceritakan oleh orangtua? Berikut tips yang diungkap oleh pendongeng sekaligus pegiat literasi, Kak Palupi.

1. Mendongeng pakai hati
Mendongeng harus dilakukan sepenuh hati. Hanya dengan begitulah cerita dongeng bisa diterima dengan baik oleh anak-anak.

Baca Juga: Edukasi Menerapkan Protokol Kesehatan dengan Dongeng

“Untuk teknik mendongeng yang baik itu dari hati. Karena kalau kita mau mendongeng, kita harus menyenangi dunia dongeng dulu. Jadi anak-anak itu kan makhluk sensitif ya, jadi mereka bisa merasakan perasaan di sekelilingnya,” ungkapnya dalam acara Instagram Live Gramedia, Jumat (27/8/2021).

“Jadi kalau mau mendongeng, dibuang dulu perasaan sedih dan rasa kesalnya. Dan bawakan dongeng itu dengan tenang,” lanjutnya.

2. Ikut berimajinasi
Seorang pendongeng harus mampu mengimajinasikan sesuatu lewat ceritanya. Mulai dari alam, binatang, pelangi, hingga bulan. Dengan teknik imajinasi, kita bisa membawa dunia dongeng sampai ke anak-anak, membuat merek terbuai dan terbawa suasana.

“Kita harus mengimajinasikan sesuatu. Karena saat kita bercerita, tidak mungkin benda-benda konkret kita bawa. Misalkan kayak pelangi, nggak mungkin dong pelanginya ada di bawah,” papar Kak Palupi.

“Atau kita mau menggunakan imajinasi pohon raksasa, misalnya, nggak mungkin kita bawa pohon raksasa itu, dan kita hanya bisa menyampaikannya lewat imajinasi kita,” lanjutnya.

Baca Juga: Guru dan Ortu, Yuk Cari Tahu Tips Mendongeng dari Pendongeng Profesional!

3. Gunakan ekspresi
Saat berdongeng, ekspresi kita juga harus total. Mulai dari mimik wajah, gerakan, hingga intonasi suara. Dengan ekspresi yang mendukung, anak-anak akan membayangkan sebuah cerita yang menyenangkan.

“Kalau kita menyampaikan sesuatu dengan datar, itu akan berbeda penerimaannya. Jadi ekspresi itu menentukan intonasi suara, dan itu bisa dilakukan dengan latihan ekspresi,” ungkap Palupi.

4. Perkuat cerita
Dalam mendongeng, jangan takut untuk memperkuat alur cerita. Hal ini menjadi penting karena pendongeng sama saja seperti penulis cerita, di mana penulis berhak menentukan sekaligus memimpin alur cerita.

“Sebenarnya yang harus diperkuat itu konten ceritanya, layak atau nggak buat anak-anak. Dan itu yang harus diperhatikan sebelum mendongeng,” pungkas Kak Palupi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI