Curhat Wanda Hamidah Bertahan di Tengah Pandemi: Banyak Sisi Positifnya

Kamis, 26 Agustus 2021 | 20:10 WIB
Curhat Wanda Hamidah Bertahan di Tengah Pandemi: Banyak Sisi Positifnya
Wanda Hamidah [Evi Ariska/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada nyaris seluruh masyarakat di dunia. Meski demikian, aktivis sekaligus politikus Indonesia Wanda Hamidah masih merasa ada sisi positif yang bisa ia ambil. 

“Seiring berjalannya waktu dan kita beradaptasi, saya menemukan hikmah dari pandemi ini,” ungkapnya dalam acara “Rajin Testing Covid-19”, Kamis (26/8/2021).

Wanda juga menceritakan bahwa banyak pekerja yang di-PHK selama pandemi. Tapi, lanjut Wanda, ada juga beberapa yang bertahan dan justru lebih sukses di masa pandemi. 

“Contoh kecilnya banyak yang keluar dari pekerjaan dan dipecat, tapi sukses di bisnis kuliner,” ungkapnya.

Baca Juga: Daftar 6 Pelatih Tim Sepak Bola Liga 1 2021-2022, Ada Widodo Cahyono Putro

Artis Wanda Hamidah. [suara.com/Wahyu]
Artis Wanda Hamidah. [suara.com/Wahyu]

Selain itu, ia juga merasakan hikmah lain saat bertahan di tengah pandemi. Salah satunya ia kini lebih mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan.

Tak hanya itu, Wanda mengatakan bahwa pandemi mampu meningkatkan kualitas hubungannya. Salah satunya dengan keluarga dan anak-anak.

“Pandemi ini membuat saya berkontemplasi, salah satunya lewat kualitas hubungan. Walau tidak banyak waktu dengan keluarga besar, tapi kualitas hubungan dengan anak-anak sangat baik,” ungkapnya lebih lanjut.

Sisi lain, pandemi tidak membuat dirinya terganggu dengan pekerjaannya. Walau terbiasa kerja berangkat ke kantor, Wanda mengaku dirinya bisa mencoba hal yang baru. Salah satunya bekerja dari rumah dengan nyaman.

“Jadi kita tidak harus melampaui kemacetan Jakarta yang luar biasa, dan kita bisa duduk dari rumah dengan nyaman,” lanjutnya.

Baca Juga: IAKMI: Kondisi Geografis Pengaruhi Penanganan COVID-19 di Indonesia

Sisi lain, Wanda mengatakan dirinya merasa tidak rela jika harus membayar tes PCR dengan harga yang mahal.

“Saya masih suka kesal dengan PCR yang mahal. Bukan ke tes nya ya, tapi lebih ke tidak rela. Apalagi harganya tinggi sekali,” pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI