Jika kondisi tanah tidak kering lebih dari satu inci pertama, kemungkinan kamu terlalu sering menyiram. Jika lapisan atas tanah masih basah beberapa hari setelah disiram, itu artinya kamu terlalu banyak menyiram.
Over watering akan merusak akar bahkan dapat menyebabkan busuk akar. Akar yang rusak dan busuk dapat menyebabkan calathea mati dengan cepat. Dengan demikian, waktu menyiram calathea perlu diperhatikan dengan baik.
3. Kelembapan Rendah
Calathea menyukai kelembapan tinggi untuk berkembang. Kelembapan rendah menjadi penyebab umum daunnya bisa mengeriting atau melengkung. Idealnya, tingkat kelembapan calathea harus di atas 50% sesuai dengan jenisnya.
Seperti Fusion White yang memerlukan kelembapan 80%+ untuk tumbuh baik, ada pula Calathea Medallion yang lebih toleran terhadap kelembapan yang lebih rendah.
Kelembapan di bawah 50% akan membuat ujung daun coklat hingga mengering. Daun kemudian melengkung, namun tidak mati selama kelembapannya tidak terus menurun.

Periksa kelembapan udara menggunakan higrometer agar tanaman calathea aman. Jika tanaman rewel, bisa kamu tempatkan di dalam terarium atau jenis selungkup lainnya yang bisa membantu menjaga kelembapan tinggi pada tanaman.
4. Hama, terutama Tungau Laba-Laba
Cara memeriksa keberadaan hama bisa dengan kaca pembesar. Hama merusak dan akar tanaman. Kerusakannya bisa berupa lubang atau bintik-bintik pada daun. Atau bisa juga daun mengeriting karena tidak disuplai dengan baik oleh nutrisi dan air.
Baca Juga: Ingin Tahu Cara Membuat Daun Aglonema Jadi Merah? Ikuti 4 Tips Mudah Ini
Penyebab paling umum hama adalah tungau laba-laba. Saat hama menyebar dan jumlahnya bertambah, maka akan terlihat seperti anyaman kecil atau jaring laba-laba. Hal ini perlu diperhatikan sebagai tanda bahwa tungau laba-laba telah berhasil menyebar cukup banyak.