Suara.com - Kafein merupakan zat alami yang biasa ditemukan dalam teh, kopi, dan beberapa jenis minuman bersoda. Kafein dapat bertindak sebagai stimulan untuk menunda kelelahan, dan bisa menyebabkan insomnia pada orang yang rentan.
Meski banyak penelitian ekstensif tentang kafein, ada banyak kesalahpahaman tentang komponen tersebut. Melansir dari Times of India, berikut enam mitos beserta penjelasan fakta sebenarnya seputar kafein yang perlu Anda tahu.
1. Mitos: efek kafein bisa membuat ketagihan
Mungkin Anda sudah sering mendengar bahwa kafein memiliki efek kecanduan. Namun faktanya, peneliti mengungkap bahwa kafein tidak membuat seseorang ketagihan.
Saat konsumsi kafein dihentikan, beberapa individu memang akan mengalami beberapa gejala mulai dari sakit kepala, kelelahan, dan mudah mengantuk. Tapi masalah ini biasanya berlangsung maksimal selama sehari, dan dapat dikelola dengan mengurangi asupan kafein secara bertahap.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pria Gay di Iran Dihukum Gantung?
2. Mitos: kafein dapat meningkatkan risiko gagal jantung
Beberapa penelitian skala besar menunjukkan, bahwa mengonsumsi kafein tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Sebab kafein tidak memiliki efek negatif pada kolesterol dan detak jantung.
Meski demikian, ada sedikit peningkatan tekanan darah yang dapat dikaitkan dengan mengonsumsi kafein. Namun, kenaikan ini mirip dengan yang dihasilkan dari aktivitas normal, seperti menaiki tangga.
3. Mitos: kafein dapat menyebabkan kanker
Bukti ilmiah menunjukkan, mengonsumsi kafein tidak meningkatkan risiko kanker. Lewat dua studi dari Norwegia dan Hawaii, survei yang dilakukan sebanyak 20.000 orang tersebut menunjukkan, tidak ada hubungan antara konsumsi kafein dengan risiko kanker.
4. Mitos: kafein dapat meningkatkan risiko osteoporosis
Penelitian menunjukkan, asupan kafein disebut dapat meningkatkan kehilangan kalsium dalam urin. Namun, efek ini tidak memengaruhi keseimbangan kalsium dan kepadatan tulang. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa asupan kafein bukan faktor risiko terjadinya osteoporosis.
5. Mitos: Wanita hamil tidak boleh konsumsi kafein
Penelitian telah melihat efek kafein pada reproduksi wanita. Bahkan, studi menunjukkan bahwa konsumsi kafein moderat aman untuk wanita hamil. Selain itu, tidak ada korelasi atau bukti yang kuat terkait hubungan asupan kafein dengan reproduksi wanita. Cara yang bisa dilakukan bagi wanita hamil adalah mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang, yakni 300 mg atau kurang per hari.
Baca Juga: Kecewa Lord Adi Tersingkir MasterChef, Chef Renatta: Kamu Lebih Pantas
6. Mitos: kafein berdampak buruk bagi kesehatan anak
Tubuh anak-anak memiliki kemampuan yang sama dengan orang dewasa, salah satunya dalam memproses kafein. Bahkan, penelitian menunjukkan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein tidak berisiko bagi anak jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Meski demikian, ada anak-anak yang sensitif terhadap kafein dan jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan efek sementara, antara lain iritabilitas, eksitabilitas, dan kecemasan.