Sandiaga Uno Sebut Industri Fashion Muslim Lokal Harus Bisa Bersaing di Pasar Global

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 25 Agustus 2021 | 19:09 WIB
Sandiaga Uno Sebut Industri Fashion Muslim Lokal Harus Bisa Bersaing di Pasar Global
Calon pembeli memilih jilbab di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (5/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri fashion muslim lokal yang terus berkembang mendapatkan perhatian serius dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno.

Sandiaga mengatakan fashion muslim lokal harus bisa bersaing di pasar global.

"Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, pelaku usaha fashion lokal harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kami yakin kualitas produk lokal sudah sangat baik dan kompetitif hingga ke pasar global," ujar Sandiaga dalam peluncuran "Hijup Growth Fund" pada Rabu.

Program Hijup Growth Fund dengan pembiayaan maksimal Rp 100 miliar yang ditujukan kepada pelaku usaha busana muslim dan modest lokal di Indonesia itu dinilai selaras dengan upaya Kemenparekraf untuk menjadikan merek lokal sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Dukung Industri Fesyen Muslim Lokal, Tokopedia Hadirkan Muslim Fash Forward

Calon pembeli memilih jilbab di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (5/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Calon pembeli memilih jilbab di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (5/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Sandiaga juga menyampaikan komitmen dan dukungan pemerintah terhadap penguatan industri fashion muslim lokal yang mayoritas merupakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Melalui inisiatif seperti yang dilakukan program Hijup Growth Fund ini, kualitas tersebut akan didukung dengan produktivitas, sehingga skala bisnis dan kesejahteraan pelaku usaha juga terus meningkat," lanjut Sandiaga.

Founder and Chief Executive Officer Hijup, Diajeng Lestari mengatakan, melalui Hijup Growth Fund pihaknya berharap merek-merek busana muslim lokal dapat melahirkan produk yang semakin berkualitas dengan produktivitasnya yang tinggi.

Selama ini banyak merek fashion lokal yang memiliki kualitas bagus dan diminati konsumen hingga mancanegara, namun lantaran produktivitas yang terbatas akibat minimnya modal, peluang pasar tersebut belum dapat dioptimalkan.

"Kami menyadari dan meyakini bahwa Hijup dapat bertahan dan menjadi besar seperti sekarang karena dukungan serta totalitas dari para pelaku usaha fashion muslim Indonesia dengan menghasilkan karya-karya terbaiknya," ujar Diajeng.

Baca Juga: Ajak Perusahaan Berstatus Unicorn Susul IPO Bukalapak, Sandiaga Beri Kode Gojek-Tokped?

Diajeng menjelaskan bagi pelaku usaha yang berminat mengikuti program Hijup Growth Fund mereka harus menjadi tenant dan menjual produknya di situs Hijup. Merek tersebut kemudian akan melewati tahapan sebelum mendapatkan pendanaan, misalnya pengajuan, verifikasi, persetujuan, pencairan hingga tahap kesepakatan pengembalian dana.

Program itu menawarkan beberapa skema pendanaan. Pertama, skema "Special Collection" yang diperuntukkan bagi brand yang berminat menciptakan koleksi produk yang akan dikolaborasikan dengan nominal pendanaan hingga Rp5 miliar.

Kedua, skema "Modal Kerja" dengan nominal hingga Rp 2 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Terakhir, skema "Investasi Corporate" dengan konsep pemegang saham dengan nominal pendanaan hingga Rp20 miliar.

"Pilihan skema pendanaannya akan kami sesuaikan dengan karakteristik dan kondisi brand masing-masing," kata Diajeng. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI