Terlalu Sering Keramas VS Jarang Keramas, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Rambut?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 25 Agustus 2021 | 13:06 WIB
Terlalu Sering Keramas VS Jarang Keramas, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Rambut?
Ilustrasi keramas (Pixabay/jackmac34)ff
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keramas alias mencuci rambut penting dilakukan demi menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala.

Tahukah Anda bahwa frekuensi keramas juga memegang andil dalam perawatan rambut dan kulit kepala?

Ya, terlalu sering keramas dapat merusak rambut. Begitu pun sebaliknya, jarang keramas juga bisa membuat rambut rusak.

Melansir laman Hello Sehat, terlalu sering keramas bisa membuat rambut kering dan rapuh, kerusakan rambut, dan kulit kepala kering dan gatal.

Baca Juga: Viral MUA Rias Pengantin Pakai Ritual Jawa Tak Keramas 7 Hari, Hasilnya: Cantik Parah!

ilustrasi keramas. (Shutterstock)
ilustrasi keramas. (Shutterstock)

Jika ini terjadi, maka Anda akan lebih berisiko mengalami kerontokan rambut.

Bagaimana dengan orang yang jarang mencuci rambut? Tidak mencuci rambut bisa menyebabkan masalah ketombe hingga dermatitis seboroik.

Umumnya, pengobatan dermatitis seboroik dilakukan dengan sampo obat yang bisa didapatkan di apotek atau lewat resep dokter.

Frekuensi keramas yang tepat sesuai kebutuhan

Keramas sebaiknya dilakukan sesuai kebutuhan rambut. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan seberapa sering harusnya Anda keramas:

Baca Juga: 7 Potret Ayu Ting Ting dengan Gaya Rambut Baru, Sampai Dijuluki Bule Depok!

1. Kadar minyak pada kulit kepala

Minyak merupakan alasan terbesar mengapa rambut dianggap karena bisa menyebabkan rambut lepek berminyak.

anak dan lansia biasanya tidak memproduksi sebum sebanyak remaja atau orang dewasa antara usia 20-an hingga 30-an. Meski Anda pernah memiliki kulit kepala yang berminyak, bagian ini akan menjadi lebih kering seiring usia.

Selain itu, kebanyakan orang hanya menghasilkan minyak yang cukup untuk dibersihkan setiap beberapa hari sekali. Jadi, Anda tidak perlu keramas setiap hari meski memiliki jenis kulit kepala berminyak.

2. Jenis rambut

Bila memiliki rambut yang kasar atau keriting, Anda dianjurkan mencuci rambut tiga hari sekali. Pemilik rambut keriting tidak direkomendasikan keramas lebih dari dua kali dalam seminggu guna mencegah kerontokan rambut.

Sementara jenis rambut lurus ternyata harus keramas lebih sering.

Hal ini dikarenakan rambut lurus lebih mudah dilapisi oleh sebum, sehingga lebih cepat berminyak. Guna mencegah tampilan rambut berminyak, pemilik rambut lurus perlu mencuci rambutnya sesering mungkin.

3. Aktivitas yang dilakukan

Keringat yang dihasilkan setelah menjalani aktivitas berat menjadi faktor besar berapa hari sekali keramas.

Hal ini dikarenakan keringat dapat menyebarkan sebum dan membuat rambut tampak kotor, serta berbau tidak sedap.

4. Ketebalan rambut

Selain jenisnya, setiap orang memiliki ketebalan rambut yang berbeda, mulai dari tipis dan sangat halus hingga sangat tebal. Sebagai contoh, penggemar olahraga atau orang yang tinggal di tempat lembap dianjurkan untuk lebih sering keramas.

Pasalnya, kedua kategori tersebut lebih rentan menghasilkan lebih banyak minyak pada kulit kepala mereka. Itu sebabnya, mereka perlu mengurangi minyak dengan keramas setidaknya dua kali sehari untuk mencegah rambut tampak lepek berminyak.

5. Cara menata rambut

Bila Anda sering melakukan penataan rambut, sangat direkomendasikan untuk tidak sering keramas. Hal ini dikarenakan rambut yang terpapar panas dari alat atau bahan kimia lebih mudah kering.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI