Suara.com - Seorang wanita membagikan pengalamannya setelah dipaksa menikah di usia dini. Wanita tersebut menikah di hari ulang tahunnya yang ke-16.
Menyadur The Sun, wanita bernama Bridget Wall tersebut kini sudah berusia 20-an tahun. Lewat TikTok, ia membagikan pengalamannya menikah muda.
Bridget Wall berasal dari etnis tradisional Irish Travellers yang dikenal punya gaya hidup nomaden. Beberapa keluarga Irish Travellers memang ketat seputar masalah perjodohan.
Pada unggahannya, Bridget mengungkap bahwa ia dinikahkan paksa oleh orangtuanya saat masih remaja. Bridget bahkan tak tahu-menahu dirinya akan menikah.
Baca Juga: Kreatif, Fans Bikin Acara Seolah-olah Hadiri Resepsi Rizky Billar - Lesti Kejora
"Aku dipaksa menikah, aku bahkan tidak tahu soal pernikahanku sampai hari itu tiba."
"Aku tidak tahu akan menikah sampai pagi hari di ulang tahunku yang ke-16," jelasnya.
"Aku terbangun dan ada gaun pengantin putih besar dan aku dipaksa menikah," lanjut Bridget.
Bukan cuma dipaksa menikah muda, Bridget menjadi korban kekerasan suami hanya dua minggu setelah menikah.
Pada akhirnya, Bridget pun memilih untuk bercerai dari suami saat umurnya masih 23 tahun.
Baca Juga: Kisah Pasangan Lesbian yang Dulu Bercerai, Kini Nikah Lagi Sebagai Pasangan Normal
Meski begitu, Bridget sudah menjadi ibu dari tiga orang anak di umurnya yang ke-22.
"Itu bukan pernikahan yang baik tapi aku masih anak-anak, aku tidak seharusnya melakukan itu," tambah wanita ini.
Pada video lain, Bridget menjelaskan mengapa komunitas Irish Travellers cenderung ketat masalah jodoh. Menurutnya, banyak keluarga yang tak ingin anak mereka menikah dengan orang di luar etnis.
"Pada dasarnya, mereka ingin memilih jodoh yang mereka inginkan untuk anak, karena mereka suka keluarga tertentu dan mengenalnya dengan baik."
"Kadang-kadang mereka menikahi sepupu sendiri, tapi itu sangat jarang. Itu sudah bertahun-tahun lalu. Mereka tidak melakukan itu sekarang," jelas wanita ini.
Meski begitu, perjodohan antarkeluarga masih kerap ditemui di komunitas tempat Bridget tinggal. Ia juga menyebut bahwa perempuan sepertinya tidak punya pilihan selain mendengarkan orangtua.
Di sisi lain, beberapa keluarga sudah mengizinkan anak mereka memilih jodoh sendiri. Namun, seorang perempuan Irish Travellers hanya bisa memilih suami yang berasal dari kelompok etnis sama.