Suara.com - Jika membahas tentang erupsi gunung atau keluarnya lahar panas dari perut bumi, kita kerap mendengar istilah magma, penyebab terjadinya fenomena vulkanisme.
Vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi, melalui rekahan dalam kerak bumi.
Saat fenomena vulkanisme terjadi, magma mengalami dua kondisi saat berada dalam perut bumi, yakni intrusi dan ekstrusi magma, apa itu?
Pengertian magma
Mengutip Ruang Guru, Rabu (25/8/2021) magma adalah batuan cair atau semi cair yang berada pada ruang dalam kerak bumi.

Di perut bumi, magma dapat mengalami pergerakan. Pergerakan magma ini dipengaruhi oleh tingginya suhu dan kandungan gas di dalamnya.
Pergerakan magma ada yang bisa mencapai permukaan bumi, ada juga yang tidak. Pergerakan magma ini menyebabkan perubahan pada bentuk muka bumi, sehingga pergerakan magma dalam kulit bumi dibedakan menjadi intrusi dan ekstrusi magma.
Intrusi magma
Intrusi magma adalah pergerakan magma pada lapisan kulit bumi yang tidak sampai ke permukaan bumi.
Intrusi magma terjadi karena tekanan yang dimiliki magmanya sangat kecil, sehingga magma hanya bisa melewati celah-celah lapisan batuan di lapisan kulit bumi, dan membeku di dalam kulit bumi. Berikut ini macam-macam bentuk intrusi magma:
1. Batolit
Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dapur magma. Batolit ini terbentuk karena adanya penurunan suhu yang sangat lambat di dalam dapur magma.
Baca Juga: Peristiwa Langka, 3 Gunung Berapi di Alaska Meletus Sekaligus
2. Lakolit
Lakolit adalah magma dengan sifat asam yang menyusup di antara lapisan batuan yang kemudian menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat. Akibat adanya tekanan magma yang begitu kuat, lapisan batuan di atasnya mengalami perubahan bentuk seperti bentuk kubah.