Mengenal Istilah Intrusi dan Ekstrusi Magma saat Terjadinya Erupsi Gunung Berapi

Rabu, 25 Agustus 2021 | 11:43 WIB
Mengenal Istilah Intrusi dan Ekstrusi Magma saat Terjadinya Erupsi Gunung Berapi
Lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Senin (7/1) pagi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jika membahas tentang erupsi gunung atau keluarnya lahar panas dari perut bumi, kita kerap mendengar istilah magma, penyebab terjadinya fenomena vulkanisme.

Vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi, melalui rekahan dalam kerak bumi.

Saat fenomena vulkanisme terjadi, magma mengalami dua kondisi saat berada dalam perut bumi, yakni intrusi dan ekstrusi magma, apa itu?

Pengertian magma
Mengutip Ruang Guru, Rabu (25/8/2021) magma adalah batuan cair atau semi cair yang berada pada ruang dalam kerak bumi.

Baca Juga: Peristiwa Langka, 3 Gunung Berapi di Alaska Meletus Sekaligus

Cahaya magma Gunung Agung di Karangasem, Bali, Selasa (28/11).
Cahaya magma Gunung Agung di Karangasem, Bali, Selasa (28/11).

Di perut bumi, magma dapat mengalami pergerakan. Pergerakan magma ini dipengaruhi oleh tingginya suhu dan kandungan gas di dalamnya.

Pergerakan magma ada yang bisa mencapai permukaan bumi, ada juga yang tidak. Pergerakan magma ini menyebabkan perubahan pada bentuk muka bumi, sehingga pergerakan magma dalam kulit bumi dibedakan menjadi intrusi dan ekstrusi magma.

Intrusi magma
Intrusi magma adalah pergerakan magma pada lapisan kulit bumi yang tidak sampai ke permukaan bumi.

Intrusi magma terjadi karena tekanan yang dimiliki magmanya sangat kecil, sehingga magma hanya bisa melewati celah-celah lapisan batuan di lapisan kulit bumi, dan membeku di dalam kulit bumi. Berikut ini macam-macam bentuk intrusi magma:

1. Batolit
Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dapur magma. Batolit ini terbentuk karena adanya penurunan suhu yang sangat lambat di dalam dapur magma.

Baca Juga: Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Beberapa Wilayah Ini Kembali Diguyur Hujan Abu

2. Lakolit
Lakolit adalah magma dengan sifat asam yang menyusup di antara lapisan batuan yang kemudian menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat. Akibat adanya tekanan magma yang begitu kuat, lapisan batuan di atasnya mengalami perubahan bentuk seperti bentuk kubah.

3. Sill
Sill adalah lapisan magma tipis yang menyusup di antara celah batuan. Sill ini bentuknya menyebar secara paralel pada lapisan batuan, sehingga tidak menembus ke atas lapisan batuan lainnya. Ini terjadi karena magmanya tidak mengalami tekanan yang terlalu tinggi.

4. Diatrema
Diatrema itu merupakan sebuah pipa yang menghubungkan dapur magma dengan permukaan bumi. Sehingga diatrema merupakan jalur yang dilewati magma dari dalam perut bumi menuju permukaan apabila terjadi erupsi.

5. Intrusi korok atau gang
Intrusi korok atau gang adalah lapisan magma yang memotong lapisan batuan secara vertikal.

6. Apolisa
Apolisa merupakan cabang dari intrusi korok. Bedanya, ukuran apolisa lebih kecil dibanding intrusi korok. Itulah kenapa apolisa juga disebut sebagai urat magma.

Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah pergerakan magma sampai ke permukaan bumi. Serupa seperti intrusi magma, ada beberapa bentuk dari ekstrusi magma yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut:

1. Lava
Lava adalah magma yang keluar dan mengalir di permukaan bumi. Sehingga apabila terjadi erupsi gunung api, cairan yang ke luar disebut sebagai lava, bukan lagi magma.

Warga melihat lahar dingin Gunung Semeru di Jembatan Piket Nol, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (12/12/2020). [ANTARA FOTO/Seno]
Warga melihat lahar dingin Gunung Semeru di Jembatan Piket Nol, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (12/12/2020). [ANTARA FOTO/Seno]

2. Lahar
Lava yang mengalir ke luar lalu tercampur dengan air atau material lain di permukaan bumi, ini disebut sebagai lahar. Sedangkan jika lava bercampur dengan material padat disebut lahar panas.

Namun apabila lava bercampur dengan air hujan, air sungai, atau air danau di sekitar gunung disebut dengan lahar dingin.

3. Eflata
Eflata adalah material padat yang berasal dari letusan gunung api. Material ini bisa berupa bom, lapili, atau tuff. Bom adalah material berupa bongkahan batu yang besar.

Sedangkan lapili adalah material berupa kerikil-kerikil kecil. Lalu tuff ialah istilah ilmiah dari abu vulkanik. Tudd cenderung berbahaya buat kesehatan karena mengandung butiran-butiran silika yang buruk untuk pernapasan.

Abu vulkanik juga sangat berguna sebagai penyubur tanah, lantaran banyak mengandung unsur hara.

Gunung berapi Klauea. [HO/US Geological Survey/AFP]
Gunung berapi Klauea. [HO/US Geological Survey/AFP]

4. Ekshalasi
Ekshalasi adalah material gas yang berasal dari letusan gunung api. Ekshalasi ini bisa berupa mofet, fumarol, solfatar, dan awan panas. Mofet adalah karbon dioksida yang berasal dari kawah gunung api.

Mofet termasuk zat yang sangat berbahaya dan beracun. Sedangkan fumarol merupakan uap air panas. Sementara solfatar adalah gas belerang yang bisa berbahaya jika terlampau pekat.

Adapun istilah awan panas yakni asap yang keluar saat erupsi gunung api terjadi. Asap ini memiliki temperatur tinggi dan dapat bergerak menuruni lereng dengan kecepatan hingga 200 kilometer per jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI