Peningkatan Sampah Global Diperkirakan Tembus 3 Miliar Sampai 2050, Bagaimana Indonesia?

Selasa, 24 Agustus 2021 | 01:10 WIB
Peningkatan Sampah Global Diperkirakan Tembus 3 Miliar Sampai 2050, Bagaimana Indonesia?
Ilustrasi sampah menumpuk (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Data Digital Waste Solution Indonesia mengungkapkan, bahwa peningkatan sampah secara global akan mengalami kenaikan sebesar 70 persen. Mereka memperkirakan bahwa ini akan tumbuh menjadi 3,40 miliar ton pada tahun 2050.

Kondisi itu diugkapkan oleh Managing Director Digital Waste Solution Uli Erni Iriani Nadeak, dalam acara Yok Yok Ayok Daur Ulang, Selasa (24/8/2021).

“Kebayangkan sebesar apa, mungkin hampir separuh jumlah manusia yang mengonsumsi sampah. Ini terjadi karena konsumsi kita mulai bertambah, penduduk bertambah, juga pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya

Lantas, bagaimana dengan situasi peningkatan sampah di Indonesia? Lewat data yang ia sampaikan, Uli mengatakan bahwa  Indonesia sudah mencapai 67,8 juta ton sampah pada tahun 2020.

Baca Juga: YouTuber Tasyi Athasyia Beli Tempat Sampah Canggih, Ongkirnya Jadi Sorotan

Ilustrasi sampah plastik. (Pixabay/Matthew Gollop)
Ilustrasi sampah plastik. (Pixabay/Matthew Gollop)

“Artinya ada sekitar 185,753 ton sampah setiap harinya, yang dihasilkan dari dua ratus tujuh puluh juta penduduk Indonesia,” ungkapnya lebih lanjut.

“Kalau kita lihat, ternyata lebih dari 35 persen sampah berasal dari rumah tangga. Dari situlah sampah tersebut dihasilkan,” ucapnya.

Selain itu, peningkatan sampah tidak hanya terjadi di rumah tangga. Uli Erni, melanjutkan peningkatan ini juga terjadi di area perkantoran, perniagaan, fasilitas publik, hingga pasar.

Lewat data dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan yang ia sampaikan, jenis sampah yang dihasilkan di Indonesia didominasi oleh sampah organik. Bahkan, peningkatan jenis sampah ini sudah mencapai sekitar 60 persen dari total sampah.

“Ternyata enam puluh persen yang dihasilkan itu sampah organik. Mulai dari sisa makanan dan sayuran. Dan itu terjadi di rumah tangga,” ungkapnya.

Baca Juga: Pencinta Kopi Jadi Penyumbang Masalah Sampah Plastik di Indonesia

Sedangkan jenis sampah plastik menempati posisi kedua sebesar 14 persen, disusul sampah kertas 9 persen dan karet 5,5 persen. Selain itu, peningkatan sampah lainnya terdiri dari logam, kain, hingga kaca.

“Ini merupakan komposisi sampah yang ada di Indonesia. Tapi sampah plastik menempati posisi kedua di Indonesia,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI