Cerita Pejabat Soal Jaga Keseimbangan Hidup, Pilih Karir atau Keluarga?

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 23 Agustus 2021 | 17:30 WIB
Cerita Pejabat Soal Jaga Keseimbangan Hidup, Pilih Karir atau Keluarga?
Ilustrasi antara karir dan keluarga (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Karir dan keluarga kerap dianggap sebagai sisi mata uang yang berlawanan. Ketika memilih karir, maka wajar keluarga akan terabaikan atau sebaliknya.

Namun buktinya, hal tersebut tidak menjadi halangan bagi beberapa orang, Sukses meraih jabatan tinggi dalam karir, tidak berarti harus selalu mengorbankan keluarga. Itu juga yang dipahami oleh Direktur Perlindungan Holtikultura, Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi.

Berbicara dalam diskusi bertajuk "Birokrat Zaman Now: Life Balancing: Karir dan Keluarga", Inti mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha untuk tidak melewatkan momen penting keluarga.

Misalnya saat mengantar anak bersekolah di hari pertama, pembagian buku rapor hingga pertemuan orangtua siswa, Inti mengaku selalu menyempatkan hadir meski harus hadir dengan pakaian dinas.

Baca Juga: Akui Keluarga Jokowi Sering Dihina, Gibran Tanggapi Santai: Sudah Risiko

“Apalagi kalau anak sakit, nggak bisa ditinggalkan meskipun saya dipanggil Menteri,” ujar alumni IPB Jurusan Agribisnis Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian tersebut.

Dalam mengurus rumah tangga, Inti mesti berbagi peran dengan suami dan asisten rumah tangganya. Ia pun bersyukur memiliki keluarga yang penuh pengertian dan mendukungnya.

Bahkan demi memastikan waktu yang tersedia untuk keluarga tidak berkurang di akhir pekan, kadang-kadang Inti harus mengajak keluarganya ikut dalam kegiatan kantor di hari libur.

Misalnya ketika Pejabat Eselon II itu harus mengurus Toko Tani Indonesia—tempat belanja bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian, ia tak segan mengajak mereka ikut serta.

Menariknya, Inti juga mengaku bagaimana sang suami ikut berperan penting dalam mendukung karirnya. Seringkali sang suami harus bekerja dari rumah sambil mengurus keperluan sekolah daring anak-anaknya selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Beda Agama, Intip 10 Potret Kompak Shandy Aulia dan Saudara-saudaranya

Untuk bisa mencapai keseimbangan itu, Inti mengakui pentingnya kesepakatan, kerja sama, dan komitmen yang kuat menghadapi segala macam situasi.

Webinar yang diselenggarakan oleh Alumni angkatan ke-33 Institut Pertanian Bogor (IPB), beberapa waktu lalu juga menghadirkan narasumber lain, yaitu Kusdiantoro.

Kusdiantoro saat ini menjabat sebagai Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sekaligus juga merupakan Plt. Kepala BRSDM.

Dalam paparannya, ia mengatakan bahwa untuk meraih kesuksesan dalam berkarir diperlukan kerja yang tidak biasa. Hasilnya di usia 43 Tahun, Kusdiantoro sudah menjadi Pejabat Eselon II.

“Upaya untuk sukses dalam berkarir memang butuh effort yang luar biasa. Seringkali harus bekerja overtime. Prinsipnya saya selalu bekerja melebihi gaji atau bayaran yang kita terima," kata Kusdiantoro, dikutip Suara.com dari siaran pers Reuni Perak IPB 33 “TAN96UH”, yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.

Kusdiantoro juga mengatakan, seringnya bertemu dengan pimpinan yang beragam membuat dirinya semakin terampil dan terasah. Tantangan yang dihadapi membuatnya mampu menciptakan solusi untuk menghadapi tantangan tersebut.

Di samping itu, inovasi dalam bekerja dan pelayanan yang prima juga menjadi kunci keberhasilannya. Namun demikian, karir yang diraih Kusdiantoro bukan berarti mengorbankan kepentingan keluarga.

Kata Kusdiantoro, keluarga harus tetap nomor satu. Ia mengatakan, pada saat akhir pekan, pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan kehadiran langsung, dapat didelegasikan, sehingga tetap bisa memiliki waktu untuk keluarga.

Ia punya cara yang unik untuk mengajari anak-anaknya di waktu kerja. Setiap hari anak-anak akan menuliskan pertanyaan yang terkait pelajaran pada kertas catatan yang ditempel di pintu kamar.

Nantinya, Kusdiantoro akan berusaha menjawab pertanyaan tersebut saat bertemu dengan anak-anaknya, namun apabila tidak sempat, ia akan menuliskan jawabannya dalam kertas catatan yang sama. Dan jika ia sedang berada di lapangan, maka komunikasi dilakukan melalui telepon selular.

Pada tahun 2019, istri Kusdiantoro yang juga merupakan alumni angkatan 33 IPB dan bekerja di KKP memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Sebuah keputusan bersama yang diambil dengan pertimbangan demi kepentingan keluarga, sehingga pekerjaan mengurus rumah tangga dan anak-anak menjadi lebih fokus.

Diskusi Seri 5 ini merupakan rangkaian kegiatan menuju Reuni Perak 33 yang akan diselenggarakan pada 13 November 2021. Selain kegiatan Dialog Seri 33, terdapat kegiatan komunitas seperti komunitas fotografi, parenting, olahraga, berkebun, kuliner, hingga travelling.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI