Jadi Komoditas Unggulan, Mengenal Apa itu Tanaman Porang, Ciri-ciri, dan Manfaatnya

Arendya Nariswari Suara.Com
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 16:54 WIB
Jadi Komoditas Unggulan, Mengenal Apa itu Tanaman Porang, Ciri-ciri, dan Manfaatnya
Umbi dari tanaman porang yang dapat diolah menjadi shirataki (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian orang mungkin masih asing dengan tanaman porang. Tanaman ini sempat menarik perhatian setelah beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo melarang ekspor porang dalam bentuk umbi.

Tanaman porang juga pernah jadi perbincangan pada 2019, lalu setelah sejumlah petani meraup pendapatan yang cukup besar dari bertanam porang. Yang terbaru, melalui akun Instagramnya @jokowi, Presiden Jokowi kembali menekankan bahwa tanaman porang akan jadi komoditas ekspor unggulan Indonesia.

Apa itu Tanaman Porang? 

Tahukah kamu, bahwa tanaman porang sebenarnya sudah dikenal sejak lama. Bahkan, pada masa penjajahan Jepang, masyarakat di sekitar hutan dipaksa untuk mendapatkan tanaman porang ini sebagai bahan pangan dan industri mereka. Seperti dilansir dari website Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, tanaman porang adalah tanaman anggota famili Aracacea yang secara umum dikenal dengan nama bunga bangkai karena baunya yang tidak sedap. 

Baca Juga: 68 Purnapaskibraka HUT ke-76 RI Diangkat Jadi Duta Pancasila, Ini Alasannya!

Di beberapa daerah, tanaman porang dikenal dengan nama yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya iles-iles, iles kuning acung, hingga acoan. Sepintas, tanaman porang ini mirip dengan suweg (Amorphophallus Campanulatus), iles-iles putih (Amorphophallus Spp), dan walur (Amorphophallus variabilis). 

Ciri-ciri tanaman porang adalah sebagai berikut:

  • Daun lebar, ujung daun runcing, dan berwarna hijau muda.
  • Kulit batangnya halus, berwarna belang-belang hijau dan putih.
  • Pada permukaan umbi tidak ada bintil.
  • Umbi berserat halus dan berwarna kekuningan.
  • Pada setiap pertemuan cabang dan ketiak daun terdapat bubil atau katak.
  • Umbi tidak dapat dikonsumsi dan harus melalui proses.
Tanaman Porang. (Dok. Kementan)
Tanaman Porang. (Dok. Kementan)

Seperti tanaman umbi-umbi lainnya, tanaman porang juga mengandung karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin, kristal kalsium oksalat, alkaloid, dan serat pangan. Karbohidrat merupakan komponen penting dari umbi porang yang terdiri dari pati, glucomannan serat kasar, dan gula reduksi.

Selain itu, porang juga memiliki kandungan glukomanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kerabat yang lain. 

Kandungan pada tanaman porang  lainnya di antaranya adalah kristal kalsium oksalat, berbentuk jarum yang menyebabkan lidah dan tenggorokan terasa gatal dan panas saat mengonsumsinya.

Baca Juga: Sembari Menantang, Megawati Akui Dirinya Sering Menangisi Jokowi, Kok Gitu?

Keberadaan kalsium oksalat pada porang ini membuatnya terbatas untuk pemanfaatan porang sebagai bahan pangan. Akan tetapi, jika melalui perlakuan pendahuluan yang tepat seperti adanya perendaman dalam larutan garam atau asam, sebagian besar kalsium oksalat dapat dihilangkan.

Tanaman porang bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi, tetapi juga membuat lem organik serta penjernih air. Bahkan, porang juga menjadi salah satu bahan pembuatan komponen pesawat terbang. Produk porang yang biasa diolah dan dipasarkan dari umbi segar adalah chips, tepung porang (konjac flour), dan juga tepung glukomanan (konjac glucomannan).

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI