Suara.com - Lembaga pendidikan informal Yureka Edukasi Cipta (YEC) secara konsisten ikut andil dalam program Kartu Prakerja sebagai salah satu lembaga pelatihan yang berfokus meningkatkan kompetensi masyarakat agar dapat tangguh dan tumbuh di tengah pandemi.
Selain itu, YEC juga menggandeng para putra-putri daerah dengan keahlian tertentu untuk menjadi pemateri di berbagai kelas yang dihadirkan. Saat ini program Kartu Prakerja sudah memasuki gelombang 18, di mana pendaftarannya telah ditutup pada pukul 12.00 WIB, Kamis (19/8) dengan kuota 800.000 pendaftar.
Pendiri YEC, M. Anima Husna mengatakan, “Sejak bergabung di program Kartu Prakerja, kami konsisten memberikan pelatihan berkualitas. Kami pun memilih putra-putri daerah yang sangat berkompeten di bidangnya untuk menjadi pemateri di kelas-kelas pelatihan YEC.
Hal ini merupakan cara kami untuk dapat meningkatkan kompetensi masyarakat, sekaligus memberi ruang bagi mereka yang sudah memiliki kompetensi untuk dapat berkarya dan berkontribusi bagi bangsa.”
Baca Juga: Sudah Dibuka! Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 18, Dapatkan Insentif Rp 3,55 Juta
YEC berhasil mencatatkan pencapaian yang membanggakan sejak memutuskan untuk menjadi bagian dari Kartu Prakerja pada 2020. Tahun lalu, YEC masuk ke dalam 4 besar lembaga penyedia pelatihan yang paling banyak dibeli oleh peserta Prakerja.
Tak hanya fokus membantu peningkatan kompetensi SDM Indonesia melalui Kartu Prakerja, YEC juga fokus meningkatkan kualitas pelatihan bagi masyarakat luas yang mendaftar di luar Kartu Prakerja. Salah satu upayanya dengan mendesain ulang kelasnya sedemikian rupa sehingga para konsumen dapat merasakan manfaat yang lebih konkrit.
Beberapa kelas yang sudah dirancang untuk semester dua tahun ini di antaranya Menjual Produk melalui Media Sosial bagi Pedagang Melalui Internet, Mengembangkan Akun YouTube dan Tiktok bagi Seniman Digital, Pemrograman Website Pemula dan Desainer Website, dan banyak lagi.
Selain itu, YEC sampai saat ini masih berkomitmen memudahkan akses kelas keterampilan bagi penyandang disabilitas sebagai upaya mendukung kesetaraan hak bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat meningkatkan kemampuan diri. Kepedulian YEC dibuktikan dengan melakukan peluncuran 1.000 kelas bahasa Inggris daring sebagai program corporate social responsibility (CSR) YEC yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas pada November 2020 lalu.
M. Anima Husna menambahkan, “Salah satu hal yang membuat YEC memutuskan untuk menjadi bagian dalam Kartu Prakerja karena program pemerintah tersebut juga terbuka dan mendukung pengembangan diri bagi penyandang disabilitas.
Baca Juga: Cek 7 Bantuan Sosial Selama PPKM Level 4 Diperpanjang dan Penjelasan Lengkap
Pada semester 1 tahun 2021, berdasarkan data dari Instagram Kartu Prakerja (@prakerja.go.id), sebanyak 41.717 penerima Kartu Prakerja adalah penyandang disabilitas. Tentunya dengan proses pendaftaran hingga pelatihan saat ini yang semuanya dilakukan secara daring sangat memudahkan mereka.”
“Membuka akses bagi penyandang disabilitas dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi merupakan wujud semangat kemerdekaan yang sebenarnya. Di mana setiap orang berhak untuk maju dan menggapai masa depan yang cemerlang. Untuk menuju Indonesia tangguh dan tumbuh, terutama di masa sulit akibat pandemi ini diperlukan peran dari banyak pihak untuk dapat saling membantu. Dalam hal ini, YEC mengambil peran untuk membantu masyarakat, terlebih penyandang disabilitas yang penuh keterbatasan untuk dapat menentukan masa depannya sendiri. YEC akan selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin menjadi versi lebih baik dari diri mereka sebelumnya,” tutup M. Anima Husna.