Bukan Hanya Bikin Gaduh, Kritik Diharapkan Dapat Tingkatkan Ekosistem Sastra

Jum'at, 20 Agustus 2021 | 14:40 WIB
Bukan Hanya Bikin Gaduh, Kritik Diharapkan Dapat Tingkatkan Ekosistem Sastra
Ilustrasi belajar bersama
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam perkembangan kesusasteraan Indonesia, ekosistem kritik sastra dianggap sebagai bagian yang sangat penting. Hal ini diungkap oleh Redaktur Pelaksana Tenggara.id. Dewi Kharisma Michellia beberapa waktu lalu.

Berbicara dalam acara peluncuran DKJ NET dan Situs Kritik Sastra Tengara.id, kritik diharapkan dapat melahirkan gagasan sehat dan membangun. Itulah mengapa laman Tengara dirilis ke publik untuk bisa dipergunakan sebaik-baiknya.

"Situs ini diharapkan bisa menghadirkan gagasan sehat dari para kritikus sastra, juga untuk memberikan kritik konstruktif terhadap karya sastra Indonesia," ungkapnya, Kamis (19/8/2021).

Ia menambahkan, Tengara dapat menjadi wadah bagi kritikus sastra untuk menelisik karya sastra dengan gagasan yang mendalam.

Baca Juga: Pada Hari Ketika Kau Bunuh Diri

Selain itu, wadah ini juga bisa dijadikan untuk menggambarkan bagaimana kelebihan dan kekurangan penulis lewat karya sastra.

"Jadi wadah Tengara ini adalah wadah yang baik buat kritikus sastra, juga menelisik karya mereka dan gagasan yang disampaikan oleh pengarang," ungkapnya lebih lanjut.

Ke depannya, platform ini diharapkan bisa membawa pembaca untuk melihat kedalaman gagasan dari para pengarang lewat kritikus sastra.

Pada kesempatan yang sama, seorang kritikus sastra Zen Hae, platform ini juga diharapkan dapat mengundang pembaca untuk menulis kritik sastra terkait sastra etnografi, budaya, dan juga antropologi.

"Kami mengharapkan tulisan kritik sastra yang bisa membawa pembicaraan yang mendalam, intim, dan juga tajam tentang karya sastra. Kami persilakan dan kami menunggu karya kritik Anda," ungkap Zen Hae.

Baca Juga: Diam-diam Emtek dan Grup Salim Join Proyek Digital

Selain itu, penulis puisi Avianti Armand menganggap kritik bukan hanya soal bikin gaduh semata. Akan tetapi juga diharapkan bisa membangun ekosistem sastra Indonesia ke depan.

"Menghidupkan tradisi kritik sastra adalah upaya yang sangat penting, dan
ini penting untuk menumbuhkan karya sastra. Bukan hanya menjembatani karya dengan pengarang, tapi sebuah pembuktian seni keterampilan menulis," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI