Suara.com - Kandungan alkohol dalam sabun cuci atau juga hand sanitizer sangat diperlukan untuk membunuh mikroorganisme penyebab sakit. Kandungan alkohol yang diperlukan cukup pada batas 60-80 persen.
Sebab jika terlalu sedikit atau terlalu tinggi, kandungan alkohol justru tidak optimal dalam membunuh bakteri, kuman, maupun virus. Kandungan alkohol yang terlalu rendah tidak bisa membasmi kuman secara maksimal.
Sementara itu, kandungan alkohol yang terlalu tinggi akan lebih cepat menguap saat terkena udara. Sehingga sempat meresap ke dalam kulit, kadar alkohol justru telah menguap dan tidak bisa membunuh kuman dengan efektif.
Seperti apa sebenarnya senyawa kimia tersebut? Dikutip dari Ruang Guru, berikut sejumlah fakta mengenai alkohol.

Asal Alkohol
Jika dirumut dari awal, alkohol sebenarnya berasal dari senyawa kimia hidrokarbon yang terdiri dari dua atom, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Berdasarkan jenis ikatannya, hidrokarbon dibedakan menjadi tiga, salah satunya adalah alkana.
Alkana termasuk rantai karbon panjang yang berikatan tunggal dengan atom H. Jika satu atau lebih atom H pada alkana diganti oleh gugus fungsi tertentu, maka akan membentuk senyawa turunan alkana.
Gugus fungsi merupakan gugus atom yang berperan untuk menentukan ciri atau sifat suatu senyawa.
Dalam kasus ini, kalau satu atau lebih atom H diganti oleh gugus fungsi -OH, hasilnya akan membentuk senyawa alkohol. Sehingha, alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang memiliki gugus fungsi -OH.
Jenis Alkohol
Jenis-jenis alkohol dibedakan menjadi dua, terganting dri kandungan -OH. Di antaranya:
1. Letak terikatnya gugus -OH, dibagi menjadi tiga jenis alkohol
Baca Juga: Tes PCR Rp 495 Ribu Hanya Berlaku di Lima Kota, Daerah Lain Tambah Ongkir
- Alkohol primer adalah alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom karbon (C) primer, yaitu atom karbon yang berikatan dengan satu atom karbon lain.
- Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus -OH terletak pada atom karbon (C) sekunder, yaitu atom karbon yang berikatan dengan dua atom karbon lain.
- Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus -OH terletak pada atom karbon (C) tersier, yaitu atom karbon yang berikatan dengan tiga atom karbon lain.

2. Jumlah gugus -OH yang terikat, dibagi menjadi 3, yakni: