Riset: Pandemi Membuat Orang Semakin Menghargai Kebersamaan

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 19 Agustus 2021 | 05:44 WIB
Riset: Pandemi Membuat Orang Semakin Menghargai Kebersamaan
Ilustrasi kebersamaan keluarga. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah mengubah banyak hal di dunia. Di luar kondisi ekonomi yang terpuruk, pandemi rupanya juga memberi banyak pelajaran berharga. Salah satunya, membuat orang semakin menghargai kebersamaan dengan orang-orang tercinta.

Hal ini terungkap melalui riset experience perdana yang dilakukan oleh Kantar, mewakili Mastercard Global Foresights, Insights and Analytics, pada bulan Desember 2020.

Dikutip dari Antara, riset dilakukan melalui jajak pendapat atau survei daring selama 20 menit terhadap 17.895 konsumen di 18 negara di lima wilayah secara global (Amerika Utara, Eropa, Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika, serta Australia), dengan rata-rata 1.000 interview di tiap-tiap negara. Adapun responden yang dipilih berusia lebih dari 18 tahun.

Penemuan dari riset ini mengungkap bahwa orang-orang menyadari pentingnya pengembangan diri. Mereka bersedia untuk menginvestasikan waktu dan tenaga untuk mencoba berbagai pengalaman yang dapat membuat mereka tetap bersemangat, bahkan setelah pandemi berakhir.

Baca Juga: Pemerintah Tak Ragu Tindak Siapapun yang Ingin Ganggu Penanganan Pandemi

Sebanyak 81 persen responden lebih memilih pengalaman yang dapat dilakukan bersama keluarga dan teman, dan ingin mengunjungi tempat-tempat baru agar mereka dapat melihat dan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya (71 persen).

Hampir tiga perempat responden mengatakan bahwa mereka melakukan berbagai upaya untuk memiliki waktu berkualitas bersama teman dan keluarga.

Selain itu, responden juga mengungkapkan bahwa hal yang membuat sebuah pengalaman terasa sangat berharga adalah kesempatan untuk terhubung bersama orang-orang yang penting bagi mereka.

Orang mendefinisikan waktu berkualitas sebagai waktu yang dihabiskan bersama orang yang penting bagi mereka (60 persen), dan melakukan sesuatu yang mereka sukai (40 persen).

Sebanyak 62 persen responden secara global lebih menyukai pengalaman inklusif, yang terbuka bagi berbagai kelompok orang (68 persen Gen Z dan 67 persen milenial), dan 41 persen mengatakan bahwa penting bagi mereka untuk merasa diterima dan dapat menjadi diri sendiri saat menghabiskan waktu berkualitas bersama orang lain.

Baca Juga: Penanganan Pandemi Covid-19 Salah Kaprah, TNI Polri Pegang Kendali daripada Ahli Kesehatan

“Setelah satu tahun berlalu dengan berbagai keterbatasan gaya hidup, kebutuhan konsumen terhadap pengalaman yang berkesan dan dapat dibagikan pun semakin bertambah besar,” ujar Wayne Levings, President Kantar Global.

Levings menambahkan bahwa setelah pandemi berlalu, pihaknya tidak memprediksikan para konsumen mencari pengalaman dalam jumlah banyak, melainkan pengalaman yang memberikan dampak dalam jangka panjang, seperti hal-hal yang tidak dapat dilupakan dan dapat dihidupkan kembali melalui cerita, pengalaman yang dapat membawa perubahan positif terhadap diri sendiri, atau pengalaman yang memberikan dampak bagi komunitas.

Pada intinya, riset ini membuktikan bahwa kondisi pandemi mengajarkan betapa berharganya kebersamaan dengan orang-orang tercinta, hal yang sebelumnya mungkin tidak terlalu dipedulikan.

Dulu, bahkan saat berkumpul bersama keluarga atau teman, masih ada saja sejumlah orang yang sibuk dengan gawai mereka. Namun kini saat pandemi terjadi, tidak hanya me time dan pengembangan diri saja yang menjadi penting, kebersamaan dan waktu berkualitas bersama orang terkasih merupakan sebuah prioritas bagi banyak orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI