Baju Adatnya Dipakai Jokowi, Ini Sejarah Suku Baduy, Asal Usul, Agama, dan Adat Istiadat

Rabu, 18 Agustus 2021 | 12:10 WIB
Baju Adatnya Dipakai Jokowi, Ini Sejarah Suku Baduy, Asal Usul, Agama, dan Adat Istiadat
Corak Budaya Suku Baduy
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain itu, mereka juga bergotong royong membantu keluarga yang ditinggalkan untuk keperluan hajatan kematian. Pada saat ada kematian, buyut ’tabu’ bagi orang Baduy menangis sampai mengeluarkan suara keras.

Kesenian instrumen musik suku Baduy

Jika mengunjungi Lebak Banten, maka ada kesenian yang disebut dengan Dogdog Lojor, yakni kesenian yang kerap disandingkan dengan alat musik Jawa Barat, angklung. Dogdog lojor dan angklung punya beberapa kesamaan yang khas.

Dogdog lojor, merupakan salah satu kesenian tradisional yang hingga kini masih dipertahankan oleh masyarakat baduy. Disebut dogdog lojor karena terfokus, pada tiga buah alat musik tetabuhan dalam kesenian tersebut.

Sementara, alat kesenian lainnya, yang jumlahnya lebih banyak, adalah dari alat seni angklung. Tiga alat musik tersebut oleh masyarakat baduy sebenarnya bukan bernama dogdog lojor, tetapi bernama bedug, talingtit, dan ketug.

Penamaan dogdog disebabkan suara yang dihasilkan mengeluarkan bunyi dogdog. Lojor berarti panjang, karena ukuran peralatan seni tradisional tersebut yang memiliki panjang sekitar 50 hingga 60 sentimeter.

Penamaan dogdog lojor oleh masyarakat umum disebabkan, seni angklung sudah begitu banyak bertebaran di seantero jawa barat. Sehingga, dipilihlah nama dogdog lojor, sebagai nama kesenian tradisional tersebut.

Belakangan, untuk membedakan seni angklung dari Baduy dengan kesenian angklung lainnya, maka, ditambah satu kata lagi, di belakang nama angklung tersebut yaitu buhun, yang berarti kuno atau lama. Sehingga. Kesenian tersebut bernama angklung buhun.

Sistem pemerintahan suku Baduy

Baca Juga: Rudy Susmanto Ingatkan Gotong Royong Untuk Indonesia Tangguh dan Tumbuh

Roda kehidupan orang Baduy diatur oleh dua sistem pemerintahan yang berbeda, yakni sistem pemerintahan formal dan sistem pemerintahan informal. Sistem pemerintahan formal mengacu pada sistem pemerintahan Indonesia untuk mengatur seluruh desa di negeri ini. Secara formal, desa Kanekes dipimpin oleh seorang kepala desa yang disebut Jaro Pamarentah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI