Suara.com - Diskriminasi gender yang dialami perempuan di tempat kerja, baik itu perbedaan beban kerja, gaji, dan tanggung jawab hingga pelecehan seksual berpotensi mengganggu kesehatan mental.
Melansir Healthshots, kesehatan mental yang terganggu akibat diskriminasi membuat perempuan rentan mengalami depresi.
Dr Samir Parikh, Director Department of Mental Health and Behavioral Sciences, Fortis Healthcare, diskriminasi gender ini penting untuk diakui keberadaannya.
“Memang benar bahwa gender memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Tapi penting juga untuk menyadari ketidaksetaraan sosial yang mungkin dihadapi seseorang karenanya,” ungkapnya.

“Kesadaran akan adanya diskriminasi gender akan memastikan bahwa Anda dapat memproses dan menangani efek kesehatan mental dari ketidaksetaraan tersebut,” tambah Dr. Samir Parikh.
Bagaimana cara menyikap dampak kesehatan mental dari diskriminasi gender? Menurut Dr. Parikh, harus ada pendekatan dua arah dalam menangani ketidaksadaran gender dan kesehatan mental. Masalah ini harus ditangani baik pada level individu maupun tatanan sosial.
Untuk penanganan diskriminasi gender level individu, ada tiga rekomendasi yang bisa dilakukan, antara lain:
Bicarakan dengan teman dekat dan keluarga
Jika Anda mengalami diskriminasi gender, Anda harus berbicara tentang emosi Anda dengan teman dekat dan juga keluarga.
Baca Juga: Cair Bulan Depan, Buruh Korban PHK Bakal Dapat Bantuan Tunai
Karena faktor ini penting untuk menemukan dukungan sekaligus keyamanan saat Anda mengalami hal yang membuat stres.