Selain itu, melansir dari New York Times, protes lewat seni mural juga dilakukan di Amerika Serikat, di mana protes tersebut digunakan sebagai bentuk pembelaan kaum kulit hitam yaitu ‘Black Lives Matter’.
Mural ‘Black Lives Matter’ ini dilakukan di sekitaran Trump Tower, di mana mural ini merupakan bentuk protes terhadap presiden Trump. Lewat protes tersebut, aksi ini dilakukan sebagai bentuk seruan sekaligus suara perjuangan bagi kaum kulit hitam di Amerika Serikat.
Perbedaan Graffiti dan Mural
Sebagian orang mungkin menganggap mural dan graffiti adalah bentuk karya yang sama. Padahal jika dilihat, seni graffiti merupakan coretan yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, dan frase tertentu.
Biasanya alat yang digunakan adalah cat pylox semprot, yang umumnya digunakan dalam seni graffiti.
Sementara it, mural merupakan bentuk gambar kebebasan dalam bentuk yang besar. Mulai dari gambar wajah tokoh, pemandangan, juga bentuk protes terhadap lingkungan sosial.
Jika dulu mural merupakan bentuk ekspresi kritik terhadap isu-isu sosial, perkembangan saat ini membuat mural menjadi bisnis seni lukis yang banyak diminati.
Bahkan, mural bisa menjadi cara untuk mempercantik interior, juga menjadi cara untuk menarik perhatian banyak orang.
Baca Juga: 7 Fakta Mural Jokowi 404: Not Found, Disoal Mensesneg hingga Pemural Diburu Polisi