Suara.com - Apartemen telah menjadi alternatif hunian terutama bagi masyarakat yang tinggal di area kota megapolitan seperti Jakarta, yang memiliki luas lahan terbatas.
Namun dikatakan oleh CEO Leads Property Services Indonesia Hendra Hartono, ada tiga hal yang harus diperhatikan konsumen terutama milenial sebelum membeli apartemen.
Berbicara dalam acara webinar bertajuk 99 Group Quarterly Marketing Analysis: Cerdas Beli Properti untuk Investasi, beberapa waktu lalu, Hendra mengatakan hal pertama yang harus dilakukan calon penghuni adalah menghindari properti yang sudah jadi.
"Usahakan membeli properti saat masih dibangun atau baru di-launching. Saran saya adalah membeli apartemen dalam proses launching atau setengah jalan" kata Hendra.
Baca Juga: 5 Fakta Sejarah Benteng Somba Opu, Milenial Wajib Lihat
Kedua, jika ingin membeli properti apartemem sebelum jadi, penting juga melihat track record pengembang. Itu sangat penting dilakukan agar terhindar dari risiko kerugian karena beragam masalah seperti risiko proyek mangkrak.
Ketiga dan yang tidak kalah penting, perhatikan fasilitas sekitar dan utamakan apartemen yang dekat dengan Transit Oriented Development atau TOD atau dalam bahasa Indonesia berarti pengembangan berorientasi transit.
Ini dilakukan agar calon penghuni yang membeli apartemen di kawasan pinggiran kota, dapat mengakses kota dengan moda trasnportasi publik yang memadai.
Selain faktor harga dan lokasi, Hendra juga mengatakan bahwa tawaran fasilitas menarik juga telah menjadi pilihan masyarakat dalam membeli properti khususnya generasi milenial yang aktif secara fisik dan sosial.
"Bukan hanya harga dan lokasi tapi juga pengembang harus menambah fasilitas serta menggunakan desain dan konsep menarik seperti ada jogging track sampai club house dan ada promo yang diberikan," lanjutnya.
Baca Juga: Gaji Ludes Sebelum Akhir Bulan, Ini 5 Kesalahan Keuangan Milenial
Dikutip Suara.com dari siaran pers, Minggu (15/8/2021), Deputy CEO 99 Group Indonesia Wasudewan mengatakan demografi pasar pencari properti telah berubah, di mana Jawa Timur memegang posisi pertama sebagai daerah pertumbuhan minat pembelian properti tertinggi.
Berdasarkan statistik 99 Group pada kuartal II/2021, minat pembelian properti di Jawa Timur bahkan melebihi Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek.
Dari segi harga, properti dengan yang dipasarkan di bawah 400 juta sampai dengan 1 miliar rupiah masih menjadi yang paling diminati oleh lebih dari 50 persen konsumen saat ini.
Meskipun demand properti dikisaran harga ini mencapai hampir 60 persen, suplai yang ada (40 persen) masih belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Ia lalu mengatakan bagaimana pembelian properti pada semester ini meningkat sebesar 40.5 persen dan minat penyewaan naik 25.40 persen. Tren tersebut dimanfaatkan oleh 99 Group dengan menghadirkan produk unggulan terbarunya, yakni Verified Listing dan properti aset bank.
"Rumah tapak masih jadi primadona pilihan masyarakat saat membeli properti. Tipe properti ini bahkan mengalami kenaikan peminat yang sangat tinggi dibanding tahun sebelumnya. Kita juga melihat adanya potensi baru dari tipe properti ruko yang semakin banyak dicari konsumen," pungkasnya