Asal Usul Kata Narsis Ternyata Berasal dari Cerita Mitologi Yunani Ini

Selasa, 10 Agustus 2021 | 18:50 WIB
Asal Usul Kata Narsis Ternyata Berasal dari Cerita Mitologi Yunani Ini
Ilustrasi narsisme (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - stillah narsis diidentikan dengan seseorang yang selalu merasa lebih baik dari orang lain dan mencintai diri sendiri dengan sangat berlebihan.

Tapi tahu nggak sih? Kalau kata 'narsis' berasal dari cerita motologi Yunani klasik, tentang seorang pemburu bernama Narcissus.

Mengutip Live Science, Selasa (10/8/2021) diceritakan jika Narcissus adalah putra dari dewa sungai Cephissus dan nimfa Liriope. Ia terlahir dengan wajah yang sangat tampan dan fisiknya luar biasa menawan.

Lalu suatu hari Narcissus yang sedang berjalan-jalan di hutan bertemu dengan bidadari cantik bernama Echo. Echo langsung jatuh cinta kepada Narcissus, namun langsung ditolak dan membuatnya patah hati seketika.

Baca Juga: Studi: Orang yang Suka Kirim Pesan Bernuansa Seksual Cenderung Narsis dan Manipulatif

Lalu sebagai hukuman dewi balas dendam bernama Nemesis memancing Narcissus ke kolam air, dimana ia menemukan bayangan wajahnya sendiri untuk pertama kalinya.

Seketika itu pula Narcissus jatuh cinta dengan bayangan wajahnya di kolam, dan ia menyadari cintanya bertepuk sebelah tangan, hingga akhirnya ia mati.

Ilustrasi Wanita Narsis. (pexels.com/Polina Kovaleva)
Ilustrasi Wanita Narsis. (pexels.com/Polina Kovaleva)

Cerita mitologi Yunani ini akhirnya tersebar, sekaligus jadi pengingat tentang bahayanya mencintai diri sendiri dengan cara berlebihan, mementingkan diri sendiri, dan kurang empati terhadap orang lain. Inilah yang akhirnya berpengaruh besar pada budaya barat, seni dan sastra.

Pemikiran narsisme akhirnya menjadi topik populer dalam istilah psikologi. Dan Dokter Inggris Havelick Ellis adalah orang yang pertama kali mengidentifikasi narsisme sebagai gangguan mental di akhir abad ke-19.

Di sisi lain, pakar ilmu psikologi Sigmund Freud menganggap bahwa narsisme adalah hal normal dan jadi bagian dari perkembangan anak. Tapi narsisme bisa jadi sebagai gangguan jiwa apabila sikap ini terus berlanjut setelah pubertas atau hingga anak tersebut dewasa.

Baca Juga: Viral Cewek Bagikan Chat 'Gemas' Pacar, Malah Dihujat: Cowok Narsis!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI