Mengenal Majas: Pengertian, Jenis dan Macamnya

Selasa, 10 Agustus 2021 | 10:28 WIB
Mengenal Majas: Pengertian, Jenis dan Macamnya
Ilustrasi mengenal majas. (Unsplash/Thought Catalog)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pelajaran bahasa Indonesia, ada yang dikenal dengan istilah majas untuk menyusun kalimat atau membuat perumpamaan.

Pada kehidupan sehari-hari majas juga kerap digunakan untuk memperindah bahasa atau untuk mengubah tutur kata menjadi lebih halus dan sopan. Lantas, apa sih majas itu?

Mengutip Ruang Guru, Selasa (10/8/2021) majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup.

Lebih mudahnya majas itu bisa menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang biasa digunakan.

Baca Juga: 10 Ucapan Sungkem Lebaran dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa

Ilustrasi Pria Membaca Buku. (freepik.com/wayhomestudio)
Ilustrasi Pria Membaca Buku. (freepik.com/wayhomestudio)

Contohnya seperti, 'tangan kanan'. Tangan kanan jika dilihat dari makna sebenarnya ialah anggota tubuh manusia.

Namun, dalam kalimat 'Dia termasuk tangan kanan Pak Budi', maka makna anggota tubuh pun hilang. Makna 'tangan kanan' berubah menjadi orang kepercayaan.

Jenis-jenis majas

1. Majas perbandingan

Majas perbandingan ini cukup banyak muncul di dalam pelajaran sekolah. Adapun majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan antara lain alegori, metafora, metonimia, litotes, hiperbola, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.

Baca Juga: 10 Ucapan Sungkem Idul Fitri dalam Bahasa Indonesia yang Tulus dan Mendalam

2. Majas sindiran

Untuk jenis majas sindiran yang paling sering muncul di buku sekolah seperti ironi, sarkasme, dan sinisme.

3. Majas penegasan

Tujuan majas ini ialah kalimat atau kosakata yang digunakan untuk menegaskan dan memastikan satu hal atau satu peristiwa, di antaranya pleonasme, repetisi, dan aliterasi.

Macam-macam majas

1. Majas Alegori

Majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.
Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.

2. Majas Metafora

Majas ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.
Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.

3. Majas Metonimia

Majas ini menyatakan suatu hal dengan dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang).
Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.

4. Majas Litotes

Majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.
Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.

5. Majas Hiperbola

Majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.

6. Majas Pars Pro Toto

Majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh: Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya.

7. Majas Totem Pro Parte

Majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian objek saja.
Contoh: Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan sepakbola tadi malam.

8. Majas Eufimisme

Majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan.
Contoh: Saat ini sedang dibahas penyesuaian tarif tol

9. Majas Ironi

Majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya.
Contoh: Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.

10. Majas Sarkasme

Majas ini bisa dikatakan sebagai sindiran yang kasar.
Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.

11. Majas Sinisme

Majas sinisme ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.
Contoh: Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?

12. Majas Pleonasme

Majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak diperlukan).
Contoh: Dia sudah turun ke bawah.

13. Majas Repetisi

Majas ini merupakan pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya.
Contoh: Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!

14. Majas Aliterasi

Majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata.
Contoh: Beli baju biru bersama Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI