Sandiaga Uno: Bisnis Kuliner Serap Tenaga Kerja Paling Banyak di Sektor Ekonomi Kreatif

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 06 Agustus 2021 | 19:19 WIB
Sandiaga Uno: Bisnis Kuliner Serap Tenaga Kerja Paling Banyak di Sektor Ekonomi Kreatif
Ilustrasi bisnis kuliner (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bisnis kuliner merupakan salah satu pilar penting dalam ekonomi kreatif di Indonesia.

Bahkan menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno, bisnis kuliner merupakan industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

"Dan ini adalah subsektor yang juga menyerap tenaga kerja paling banyak. Kuliner menyerap 9,5 juta tenaga kerja dan dampak besar di sektor kuliner ini terasa di segala bidang dari perekonomian Indonesia," ujar Sandiaga dalam webinar "Inovasi Bisnis F&B Tahunan Mitra Grabfood" pada Jumat.

Tak hanya banyak menyerap tenaga kerja, Sandiaga Uno mengatakan kuliner merupakan subsektor penyumbang terbesar dari produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif.

Baca Juga: Tips Bangun Bisnis Kuliner Selama Pandemi ala Founder Dapur Solo

Ilustrasi wisata kuliner di Bali. [Artem Beliaikin/Pexels]
Ilustrasi wisata kuliner di Bali. [Artem Beliaikin/Pexels]

Berdasarkan data, subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif sebesar 1.134,9 triliun pada tahun 2020.

Karena itulah, Sandiaga mengatakan Kemenparekraf sangat mendukung peluncuran program gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, di mana kegiatan tersebut telah membantu UMKM untuk masuk ke platform digital atau on boarding.

Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan sepanjang tahun 2020, terdapat 3,7 juta UMKM yang on boarding sehingga total ada 11,7 UMKM yang sudah bertranformasi ke ranah digital, dari yang sebelumnya hanya 8 juta UMKM.

Menurut Sandiaga, angka tersebut sudah memenuhi sepertiga dari target 30 juta UMKM.

"Kalau sudah mencapai 30 juta maka akan terjadi konsolidasi di mana jumlah UMKM kita yang 64 juta ini akan semakin besar dampaknya terhadap ekonomi kita, mungkin terkonsolidasi dari segi jumlahnya, tapi dari segi nilainya akan meningkat secara signifikan," kata Sandiaga.

Baca Juga: Warung Ini Jual Ketoprak Rahasia, Publik Syok Pas Lihat Rincian di Dalamnya

Sementara itu, selama diberlakukannya PPKM banyak masyarakat yang beralih ke belanja daring untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari atau sekadar mencari makanan.

Menurut Sandiaga, peralihan ke ranah digital ini menjadikan belanja daring sebagai tempat yang unstoppable. Bahkan berdasarkan catatan transaksi Bank Indonesia, belanja online meningkat 64 persen pada semester pertama 2021.

"Ini ternyata dicatat juga oleh BI, nilai transaksi e-Commerce pada semester 1 2021 meningkat sebesar 64 persen kurang lebih menjadi Rp186,7 triliun," ujar Sandiaga.

"Selain itu ada data yang kita dapatkan dari beberapa penyedia pelayanan internet dan perusahaan besar seperti Google yang mencatat kontribusi ekonomi digital terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai 44 miliar dolar AS atau naik 11 persen year on year di 2020 dan di tahun 2025 akan melonjak mencapai 125 miliar dolar," lanjutnya.

Sandiaga berharap kedepannya bisa terjalin kolaborasi yang lebih besar dengan banyak pihak, tidak hanya untuk ekonomi kreatif saja tapi juga pariwisata.

"Saya berdoa dan berharap kedepannya kerja sama kita bisa berkesinambungan dan akan disusul dengan kolaborasi-kolaborasi lainnya bukan hanya untuk sektor ekonomi kreatif tapi juga sektor pariwisata," kata Sandiaga. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI