Suara.com - Dalam teknik fotografi luar ruangan atau fotografi outdoor, ada yang disebut dengan fotografi aksi atau fotografi yang mengabadikan gambar bergerak.
Sebagai seorang fotografer, penting untuk mengetahui cara melakukan fotografi aksi.
Jenis fotografi ini cukup menantang dibanding teknik fotografi lainnya, karena kecepatan rana kamera atau shutter speed harus bisa mengimbangi kecepatan objek, karena jika tidak, fotografer akan kehilangan momen.
Untuk membantu para fotografer yang ingin mendalami fotografi aksi ini, fotografer ternama memberikan tipsnya, mengutip siaran pers Royal Enfield yang diterima Suara.com, Selasa (3/8/2021).
Baca Juga: Viral Banget Pengantin Wanita Ujian Online di Meja Akad, Ditonton 19 Juta Kali
1. Fotografer Gala Indiga
Menurut Gala, ada dua tujuan fotografi yang perlu diketahui. Tujuan pertama adalah mengenai si subjek dan tujuan kedua adalah bercerita.
Dari sisi subjek, apabila subjeknya sepeda motor, maka yang dibutuhkan pada gambar tersebut adalah detailing yang dapat memperlihatkan bagian-bagian sepeda motor dengan lebih jelas. Kemudian ambil foto dengan angle close up, dari sisi kiri, kanan, atas, diagonal dan eye level.
Sedangkan dari sisi cerita, yang perlu diambil adalah motor dengan suasana, bukan lagi detailing. Jadi, perlu adanya pengambilan gambar yang bercerita bagaimana mengenai kenyamanan sepeda motor yang digunakan dan di mana ketika digunakan, sehingga dapat memberikan pandangan yang holistik.
Sebagai perbandingan, dalam sebuah gambar perlu ada 20 persen objek dan 80 persen pemandangan. Untuk memotret, tidak perlu menunggu cuaca cerah, karena cuacanya apapun memiliki cerita dan visual tersendiri.
Baca Juga: Terciduk Diem-diem Ambil Kue Dipesta Pernikahan, Aksi Fotografer Ini Jadi Sorotan Warganet
"Tips bagi kamu yang baru mulai mencoba fotografi adalah penting untuk mempelajari anatomi subjek. Jika itu sepeda motor, maka kamu perlu tahu angle terbaik. Untuk sepeda motor, setang harus lurus agar dimensinya tampak lebih panjang," terang Gala.
Selain itu menurut Gala, memahami subjek sebelum memotret bisa membantu dalam nilai tersendiri dalam foto. Misalnya, jka ingin mengabadikan sepeda motor, cobalah mengenal sepeda motor itu terlebih dahulu, pahami sepeda motor dengan mengendarai dan menjelajahinya.
"Ketahui detail sepeda motornya dan rasakan saat berkendara di berbagai medan. Dengan melakukan ini, gambarmu akan dapat mencerminkan kreativitasmu. Gambar memang berbicara seribu kata," ujar Gala antusias.
2. Fotografer Grady Kayzel
Tips fotografi aksi menurut Grady, membutuhkan riset dan referensi yang banyak, serta banyak menonton video tutorial fotografi. Dengan banyak keterampilan yang digali, karakter setiap fotografer akan muncul dengan sendirinya. Itulah yang akan membedakan foto dari banyak fotografer di luar sana.
"Untuk fotografi luar ruangan, kamu perlu mengulik kameramu untuk menemukan speed dan ISO yang tepat untuk setiap situasi. Bahkan di malam hari dengan cahaya redup, jika terus bermain dengan speed dan ISO, kita dapat menghasilkan gambar yang bagus," ungkap Grady.
Selain itu, menurut Grady, tidak perlu menggunakan kamera yang mahal dan canggih, dengan kamera standar saja sudah cukup. Hal terpenting, kata dia, adalah kemauan untuk terus mencari referensi, berbagi pengalaman dengan teman, belajar dan banyak bertanya yang akan menghasilkan karakter fotografi tersendiri yang tidak dimiliki orang lain.
"Kemudian untuk perawatan kamera, jika kamu sering mengambil foto outdoor seperti riding, maka kamera harus sering diservis untuk membersihkannya dari debu selama perjalanan," pungkasnya.
3. Fotografer Prakoso Umam
Untuk menjadi seorang fotografer, menurut Prakoso harus fokus dan mengejar apa yang disukai. Jika menyukai fotografi outdoor, kata Prakoso, berangkatlah sepagi mungkin agar mendapatkan pencahayaan terbaik, khususnya jika ingin memotret pemandangan.
Selanjutnya Prakoso mengatakan, saat mengambil foto carilah komposisi yang benar-benar bagus. Misalnya jika ingin melakukan fotografi outdoor saat berkendara atau bergerak, perlu menyatukan jalan, sepeda motor, dan latar belakang untuk membuat cerita yang bagus dari sebuah gambar.
"Untuk gear-nya sendiri tidak perlu kamera yang canggih dengan lensa yang mahal, kamera standar atau kamera smartphone saja sudah cukup, yang penting mengabadikan sebuah momentum," tutup umam.