Topi Renang Atlet Wanita Ini Tuai Kontroversi di Olimpiade Tokyo 2020, Kenapa?

Senin, 02 Agustus 2021 | 08:04 WIB
Topi Renang Atlet Wanita Ini Tuai Kontroversi di Olimpiade Tokyo 2020, Kenapa?
Alice Dearing, atlet wanita Inggris yang tuai kontroversi karena topi renang. (Instagram/@alicedearingx)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atlet renang bernama Alice Dearing belakangan menjadi perbincangan karena dilarang memakai topi renang khusus di Olimpiade Tokyo 2020. Wah, kenapa ya?

Sebagai wanita keturunan Ghana, Alice Dearing dikaruniai rambut afro tebal. Sehingga topi renang biasa mungkin akan sulit menutupi semua rambutnya ketika bertanding.

Oleh karena itu Alice akan mengenakan topi renang khusus rambut afro. Topi tersebut dirancang dengan bagian belakang lebih besar untuk menyesuaikan volume rambut afro.

Melansir US News, salah satu merek topi renang khusus rambut afro yang mengajukan diri agar produknya dipakai di Olimpiade Tokyo 2020 adalah Soul Cap.

Baca Juga: 5 Fakta Lee Yang/Wang Chi-lin, Penggemar Ganda Indonesia Juara Olimpiade 2020

Merek asal Inggris ini juga menggandeng Alice sebagai brand ambassador. Namun Federasi Renang Internasional (FINA) menolak pengajuan Soul Cap.

Potret Alice Dearing memakai topi renang khusus rambut afro. (Instagram/@soulcapofficial)
Potret Alice Dearing memakai topi renang khusus rambut afro. (Instagram/@soulcapofficial)

Alasannya karena belum pernah ada atlet yang menggunakan topi renang dengan ukuran dan konfigurasi seperti itu. Desain topi itu juga dirasa tak mengikuti kontur alami kepala atlet.

Selain itu, pihak FINA khawatir kalau topi renang khusus tersebut bisa berpotensi meningkatkan kecepatan atlet dengan mendistraksi aliran air kolam.

Larangan ini kemudian menuai kontroversi di media sosial dan kalangan perenang kulit hitam. Mereka menganggap hal ini lebih dari sekadar larangan topi renang, tapi juga isu rasialisme.

Profesor studi komunikasi di Vanderbilt University, Claire Sisco King, menyebutkan bahwa selama ini atlet renang kulit putih masih mendominasi.

Baca Juga: Profil Viktor Axelsen, Finalis Tunggal Putra Olimpiade Tokyo 2020

Alice Dearing, atlet wanita Inggris yang tuai kontroversi karena topi renang. (Instagram/@alicedearingx)
Alice Dearing, atlet wanita Inggris yang tuai kontroversi karena topi renang. (Instagram/@alicedearingx)

"Dominasi atlet kulit putih dalam renang adalah contoh kunci dari perbedaan rasial dalam olahraga yang dapat dikaitkan dengan sejarah rasisme institusional," kata Claire Sisco King melansir US News, Senin (2/8/2021).

Pendapat hampir serupa juga disampaikan oleh co-founder Black Swimming Association, Danielle Obe. Dia menemukan bahwa 95 persen orang dewasa kulit hitam di London tidak berenang.

"Kami pikir satu-satunya cara untuk mendapatkan lebih banyak Alice Dearing di kolam renang, dengan Alice menjadi berkulit hitam dan berada di antara 5 persen (orang kulit putih) di sana. Kami harus mengurangi 95 persen yang tidak berenang," jelas Danielle Obe.

Terkait dengan pertandingan 5 Agustus mendatang, Obe menduga Alice akan mengepang rambut afronya agar muat di dalam topi renang biasa yang setujui oleh FINA.

Alice sendiri belum membuat pernyataan tentang kontoversi ini. Namun atlet renang wanita kulit hitam pertama di tim Olimpiade Inggris ini sempat menyinggungnya dalam wawancara tahun 2019 lalu.

"Saya ingat betul ada perempuan berkulit hitam yang bilang saat latihan bahwa rambut penyebab perempuan kulit hitam tidak mau menjadi atlet renang. Waktu itu saya baru berusia 12-13 tahun dan sekarang saya baru memahaminya," kata Alice Dearing saat itu dilansir BBC.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI