Suara.com - Memiliki kemampuan komunikasi yang mumpuni akan membuat segala urusan dan masalah jadi lebih mudah, termasuk urusan bisnis. Itulah sebabnya dikenal ada istilah komunikasi bisnis.
Mengutip Ruang Guru, Sabtu (31/7/2021), komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan antar individu atau kelompok melalui media tertentu yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Isi pesan dalam komunikasi bisnis bisa berupa pendapat, ide, gagasan atau informasi. Hasilnya, lewat komunikasi bisnis bisa membangun dan mengembangkan hubungan baik dengan rekan bisnis, atasan, maupun bawahan, demi mencapai tujuan bisnis yang telah direncanakan bersama.
Unsur-unsur komunikasi
Dalam komunikasi terdapat lima unsur, yaitu pengirim pesan, penerima pesan, pesan, saluran, serta umpan balik.
Baca Juga: Penting, Pahami 5 Tips Berkomunikasi dengan Baik dan Benar
Saluran atau sering juga disebut channel adalah media, sarana, atau alat untuk menyampaikan pesan. Bisa dilakukan lewat lisan (tatap muka tau telepon), maupun tulisan (melalui memo, email, atau aplikasi pesan singkat).
Sedangkan umpan balik atau feedback adalah tanggapan atau reaksi dari penerima pesan atau pesan yang disampaikan.
Tujuan komunikasi bisnis
Tujuan komunikasi bisnis secara umum dibagi menjadi tiga macam, yaitu untuk memberikan informasi, memberikan persuasi, dan melakukan kolaborasi.
- Memberikan infromasi
Tujuan komunikasi bisnis yang pertama yaitu untuk memberikan informasi kepada pihak lain tentang hal yang berkaitan dengan bisnis. Pihak lainnya bisa berupa pelanggan dan rekan bisnis. Informasi untuk pelanggan bisa berupa informasi diskon, produk baru, atau perubahan jam operasional.
Sedangkan informasi untuk rekan bisnis, bisa berupa perjanjian kerjasama, perkembangan bisnis terbaru, atau peraturan perusahaan.
Baca Juga: Mengenal Candiru, Ancaman Siber Baru di Indonesia Dalam Pengawasan Kominfo
- Memberikan persuasi
Tujuan berikutnya adalah untuk memberikan persuasi, yaitu menyampaikan pesan dengan cara yang membuat orang lain terpengaruh untuk setuju dengan pilihan yang ditawarkan. Kegiatan persuasi biasa dilakukan ketika meminta konfirmasi pelanggan atau bernegosiasi dengan pelanggan.
- Melakukan kolaborasi
Tujuan yang terakhir adalah untuk melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis dengan orang lain, kelompok, maupun organisasi. Kolaborasi bisa dilakukan melalui telepon, email, dan aplikasi pesan singkat.
Contohnya, kita bisa berkolaborasi dengan perusahaan pengiriman barang supaya produk kita bisa menjangkau pelanggan di seluruh daerah.
Manfaat komunikasi bisnis
Manfaat komunikasi bisnis dibagi menjadi dua, yaitu manfaat internal dan eksternal.
- Manfaat Internal
Manfaat internal berarti manfaat yang bisa dirasakan oleh komponen dalam perusahaan. Contohnya, ketika karyawan di suatu perusahaan dapat menjaga komunikasi bisnis yang baik dengan karyawan lainnya, maka pekerjaan pun bisa dikerjakan dengan baik pula.
Untuk membangun komunikasi bisnis yang baik, dibutuhkan partisipasi dari seluruh karyawan untuk saling menyampaikan ide, kendala, dan pendapat masing-masing.
- Manfaat Eksternal
Manfaat eksternal berarti manfaat yang timbul akibat komunikasi bisnis yang dilakukan dengan pihak ketiga.
Komunikasi bisnis dengan pihak ketiga dapat membawa dampak positif bagi keberhasilan bisnis dan upaya membangun citra perusahaan. Contohnya yaitu komunikasi dengan investor, pelanggan, client, dan media.
Jenis-jenis komunikasi bisnis
Berdasarkan jenisnya, komunikasi bisnis dibagi menjadi empat, yaitu komunikasi menurut ruang lingkup, komunikasi menurut cara penyampaian pesan, komunikasi menurut perilaku, dan komunikasi menurut jaringan kerja.
- Komunikasi menurut ruang lingkup
Menurut ruang lingkupnya, komunikasi dibagi menjadi dua bentuk, yaitu komunikasi internal dan eksternal.
Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi antara anggota perusahaan yang sama. Komunikasi internal bisa berbentuk vertikal maupun horizontal. Komunikasi vertikal merupakan komunikasi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya. Sedangkan komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang dilakukan oleh karyawan dengan level yang sama.
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan dengan pihak di luar perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan, bantuan, serta membangun kerjasama dengan pihak luar. Contoh komunikasi eksternal bisa berupa promosi, publikasi, wawancara dengan media, atau kegiatan sosial.
- Komunikasi menurut cara penyampaian pesan
Menurut cara penyampaian pesannya, komunikasi dibagi menjadi dua bentuk, yaitu komunikasi lisan dan tertulis.
Komunikasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan mengucapkan pesan secara langsung kepada lawan bicaranya. Contohnya seperti dialog, wawancara, dan rapat. Komunikasi lisan juga bisa dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui sambungan telepon.
Komunikasi tertulis merupakan komunikasi yang dilakukan dalam bentuk tulisan. Contohnya seperti pengumuman yang ditulis di papan pengumuman atau berita yang sifatnya singkat dan jelas. Contoh lainnya yaitu pesan singkat yang dikirim melalui memo, email, atau aplikasi pesan singkat.
- Komunikasi menurut perilaku
Menurut perilakunya, komunikasi dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu komunikasi formal, informal, dan nonformal.
Komunikasi formal merupakan komunikasi yang tata caranya diatur menurut garis hierarki dan struktur organisasi. Contohnya seperti seminar, rapat, dan wawancara. Pada komunikasi formal, kata-kata yang digunakan terstruktur rapi dan sopan.
Komunikasi nonformal merupakan gabungan komunikasi formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas namun sifatnya lebih pribadi.
Contohnya seperti karyawan yang saling curhat tentang pekerjaannya. Contoh lainnya yakni pembahasan mengenai rumor atau desas-desus terkait perusahaan. Pada komunikasi nonformal, kata-kata yang digunakan juga santai dan ringan.
- Komunikasi menurut jaringan kerja
Menurut jaringan kerjanya, komunikasi dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu komunikasi jaringan rantai, lingkaran, dan bintang.
Komunikasi jaringan rantai terjadi menurut saluran hierarki organisasi dan jaringan komando. Pola komunikasi ini berbentuk seperti rantai.
Jadi, dari satu titik ke titik lainnya mengikuti satu perintah atau satu arahan dari atasan. Contohnya seperti di perusahaan manufaktur yang pekerjaannya dilakukan secara estafet bergantian sesuai bagiannya.
Komunikasi jaringan bintang melibatkan semua anggota dalam berkomunikasi, sehingga antara satu anggota dengan anggota lainnya mendapat feedback yang cepat.
Pola komunikasi ini berbentuk seperti bintang. Komunikasi ini adalah yang paling efektif jika dibandingkan dengan komunikasi jaringan rantai maupun lingkaran.
Namun, komunikasi ini cenderung menimbulkan kesalahpahaman atau kekeliruan. Contoh komunikasi ini lebih luas dan bersinggungan dengan banyak tim dan biasanya melibatkan semua anggota organisasi.