Bisa Mengancam Jiwa, Ini 10 Makanan Manusia yang Berbahaya untuk Hewan Peliharaan

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 31 Juli 2021 | 07:16 WIB
Bisa Mengancam Jiwa, Ini 10 Makanan Manusia yang Berbahaya untuk Hewan Peliharaan
Ilustrasi anjing dan kucing, hewan peliharaan. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

6. Alpukat, kesemek, persik, dan plum
Makan alpukat dalam jumlah besar dapat menyebabkan muntah dan diare pada anjing. Biji kesemek dapat mempengaruhi usus, dan biji buah persik dan plum mengandung sianida yang beracun bagi manusia dan anjing.

7. Adonan ragi
Adonan ragi dapat memengaruhi sistem pencernaan hewan peliharaan dan menyebabkan gas berlebih sehingga membuat mereka sakit perut. Namun jika adonan sudah matang dan menjadi roti, Anda bisa memberinya sepotong kecil sebagai camilan.

8. Daging, ikan, dan telur mentah atau setengah matang
Tak hanya berbahaya bagi manusia, daging, ikan, dan telur mentah juga dapat menyebabkan keracunan makanan pada hewan peliharaan karena infeksi bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Telur mentah juga mengandung enzim yang menurunkan penyerapan biotin (vitamin B), yang dapat menyebabkan masalah kulit dan bulu. Beberapa ikan mentah dapat mengandung parasit yang dapat menyebabkan hewan peliharaan Anda muntah, demam, dan mengalami pembesaran kelenjar getah bening.

Meski begitu, beberapa pemilik hewan peliharaan kerap memberikan makanan jenis ini kepada anjing atau kucing mereka. Namun, setelah mengetahui risikonya, ada baiknya Anda mulai berpikir ulang untuk memberi hewan peliharaan Anda makanan yang matang, ya. 

9. Lemak dan tulang daging
Lemak yang dipotong dari daging, baik yang dimasak atau tidak dimasak, dapat menyebabkan radang pankreas pada anjing.

Sedangkan tulang berbahaya bagi hewan peliharaan karena dapat menyebabkan mereka tersedak, dan bagian yang tajam dapat melukai saluran pencernaan.

10. Susu dan produk susu
Susu dan produk susu dapat menyebabkan sakit perut dan diare pada hewan peliharaan karena mereka tidak memiliki sejumlah besar enzim laktase untuk memecah laktosa dalam produk susu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI