Suara.com - Milenial jangan asal atur finansial. Meski telah mandiri dalam menghasilkan uang, bukan berarti bisa bebas menggunakannya untuk kesenangan sementara.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan mengatakan bahwa anak-anak muda juga harus tetap mendapatkan edukasi dan sosialisasi keuangan.
"Karena mereka merupakan 'critical economic player' (pemain penting dalam ekonomi). Setengah dari populasi di Indonesia saat ini diisi generasi milenial," kata Junanto saat webinar bersama Gopay, Rabu (28/7/2021).
Menurut Junanto, ada empat hal yang perlu diperhatikan anak muda ketika mengelola keuangan. Hal pertama, harus memahami dulu kondisi keuangan mulai dari jumlah penghasilan juga pengeluaran rutin.

Kedua, bedakan antara kebutuhan hidup dengan keinginan. Junanto mengingatkan jangan mencampurkan keduanya atau salah mengartikan keinginan sebagai kebutuhan.
"Contohnya, makan itu kebutuhan. Saat kita lapar tentu butuh makan. Tapi memilih makan burger itu adalah keinginan. Padahal masih banyak pilihan lain," ucapnya.
Setelah memahami dan memisahkan antara kebutuhan dan keinginan, selanjutnya tentukan uang tersebut akan digunakan untuk apa.
Memilih produk investasi menjadi hal berikutnya yang harus diperhatikan milenial. Junanto mengingatkan, sebelum berinvestasi harus pastikan menggunakan instrumen yang tepat.
Selanjutnya juga, pahami ketentuan yang berlaku dari instrumen investasi tersebut. Memahami aturan yang berlaku itu bertujuan agar tidak mudah terperdaya informasi keuangan atau investasi yang ilegal.
Baca Juga: Bagi-bagi Rp 1 Miliar Saham oleh Ajaib Direspon Positif Investor Milenial
Dalam kesempatan yang sama perencana keuangan Melvin Mumpuni menambahkan, cek legalitas lembaga sebelum berinvestasi. Pastikan lembaga tersebut terdaftar di Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).