Dukung Keberlanjutan Ekowisata, 10 Ribu Bakau Ditanam di Mandalika

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 27 Juli 2021 | 13:00 WIB
Dukung Keberlanjutan Ekowisata, 10 Ribu Bakau Ditanam di Mandalika
Dukung Keberlajutan Ekowisata, 10 RIbu Bakau Ditanam di Mandalika. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 10 ribu Bakau ditanam di kawasan Pantai Batu Berang, Mandalika, NTB, yang merupakan salah satu destinasi Parwisata Berkualitas. Penanaman bakau ini dilakukan dalam rangkan untuk mendukung keberlanjutan ekowisata di daerah tersebut.

Tepat dengan perayaan Hari Bakau Sedunia, penanaman ini sendiri merupakan inisiatif dari Traveloka dan Sahabat Pulau Indonesia, organisasi berbasis aksi kepemudaan yang berfokus pada masalah pesisir pantai.

“Mandalika memiliki destinasi ekowisata dan olahraga air yang mengesankan yang harus kita jaga kelestariannya. Program Penanaman Bakau ini merupakan partisipasi aktif Traveloka dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di Mandalika, khususnya Pantai Batu Berang, Desa Mertak," kata Albert, Co-Founder Traveloka, dalam keterangannya, Selasa, (27/7/2021).

Seperti diketahui, Dssa Mertak tercatat sebagai salah satu desa wisata dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika, Lombok, serta daerah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Baca Juga: Wisata Bali: Ide Cemerlang! Ditutup, Taman Tirta Gangga Justru Dibikin Makin Cantik

Mandalika, Lombok. (Pinterest)
Mandalika, Lombok. (Pinterest)

Albert menjelaskan, bahwa Desa wisata ini menawarkan wisata bahari dan ekowisata dengan pantai, pegunungan, dan bakau sebagai objek wisata utama.

Namun, kondisi kawasan pantai di Desa Mertak beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan akibat terjadinya erosi dan abrasi. Selama satu tahun terakhir, bibir pantai telah bergeser sebanyak satu meter ke arah pantai.

"Untuk itu, penanaman bakau menjadi sangat penting untuk menahan laju abrasi, serta menjaga kualitas ekosistem pantai dan biota bawah laut secara jangka panjang," kata dia.

Program ini, lanjut Albert, juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 14 tentang pengelolaan laut dan pesisir secara berkelanjutan.

Dengan dilakukannya inisiatif untuk melestarikan lingkungan secara jangka panjang, kami berharap program ini dapat juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Desa Mertak, secara khusus, serta Mandalika dan Provinsi NTB.

Baca Juga: Wisata Bali: Dampak PPKM Darurat, Banyak Tamu Domestik Batalkan Pemesanan Hotel dan Villa

"Kontribusi ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab kami terhadap industri pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia dengan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu: tata kelola lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi,” kata dia.

Program ini juga sejalan dengan misi Sahabat Pulau Indonesia untuk memulihkan dan melindungi hutan bakau. Indonesia memiliki hutan bakau terluas di dunia dengan total area mencapai 3,2 juta hektar atau 22,4% dari total luas bakau dunia.

Hal ini menjadikan hutan bakau di Indonesia sebagai salah satu penopang terbesar dalam menjaga suhu bumi. Bertambahnya luasan bakau dengan penanaman yang masif dalam jangka panjang akan mampu memperbaiki kawasan pesisir pantai dan menjaga keseimbangan ekosistem biota bawah laut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI