Aturan Makan 20 Menit Disorot, Kenali 5 Risiko Penyakit Akibat Lahap Makanan Terburu-buru

Arendya Nariswari Suara.Com
Selasa, 27 Juli 2021 | 12:39 WIB
Aturan Makan 20 Menit Disorot, Kenali 5 Risiko Penyakit Akibat Lahap Makanan Terburu-buru
Ilustrasi makan terburu-buru . (Unsplash/Debbie Tea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan aturan baru pemerintah terkait PPKM Level 4 khususnya bagi restoran dan juga warung makan. Dalam kebijakan tersebut tertulis aturan makan 20 menit diperolehkan di tempat seperti warung makan atau restoran.

Ya, pelanggan diperbolehkan untuk menikmati makanan di warung makan atau restoran selama kurang lebih 20 menit.

Tapi ternyata, aturan ini dapat memicu seseorang melahap makanan terlalu cepat sehingga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Tidak sedikit warga masyarakat yang kurang setuju dengan aturan tersebut. Pasalnya, 20 menit bukan merupakan waktu yang praktis bagi seseorang untuk makan.

Baca Juga: PPKM Level 4 di Makassar : Rumah Makan dan Kafe Boleh Buka Sampai Jam 10 Malam

Belum lagi, beberapa orang warga masyarakat juga turut khawatir dengan risiko jika menyantap makanan terburu-buru.

Berikut Suara.com rangkum, 5 risiko penyakit akibat makan terburu-buru dari laman Clean Eating, (27/7/2021).

1. Diabetes

Siapa sangka makan terlalu cepat dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes pada seseorang.

Seiring berjalannya waktu, ternyata mengonsumsi makanan terlalu cepat menyebabkan peningkatan pada resistensi insulin.

Baca Juga: Oscar Tabarez, Melatih Uruguay di Usia 74 Tahun dengan Penyakit Langka

Karena tubuh tak mampu menggunakan insulin secara efektif, hal ini seiring berjalannya waktu membuat seseorang berpotensi menderita diabetes tipe 2.

2. Iritasi Lambung

Ilustrasi sakit perut, asam lambung, mulas, diare (Pixabay/derneuemann)
Ilustrasi sakit perut, asam lambung, mulas, diare (Pixabay/derneuemann)

Sebuah studi di Korea mencoba mengkaji pemeriksaan endoskopi pada saluran cerna bagian atas yang melibatkan 10.000 peserta.

Hasilnya, dokter menyebutkan bahwa peserta yang memiliki iritasi pada lambung atau gastritis ialah mereka dengan kebiasaan makan berlebihan.

Dokter tersebut menambahkan bahwa orang yang makan dengan tempo terlalu cepat, biasanya kerap berlebihan dan membuat makanan lebih lama di dalam perut.

Hal inilah yang menyebabkan lambung iritasi dan juga mengalami kenaikan asam.

3. Stroke dan Jantung

Ilustrasi stroke. (shutterstock)
Ilustrasi stroke. (shutterstock)

Sindrom metabolik erat hubungannya dengan resistensi yang membuat seseorang berisiko menderita penyakit stroke dan jantung.

Sebuah penelitian pada 9.000 peserta dengan usia 40 tahun menemukan fakta bahwa seseorang yang melahap makanan terlalu cepat berisiko menderita kolesterol tinggi.


4. Obesitas

lemak perut, obesitas, perut buncit (Pixabay/jarmoluk)
lemak perut, obesitas, perut buncit (Pixabay/jarmoluk)

Dalam sebuah sebuah penelitian besar disebutkan bahwa makan terlalu cepat dapat menyebabkan seseorang mengalami peningkatan berat badan.

Pada studi tersebut disebutkan bahwa wanita dan pria lanjut usia memiliki kebiasaan makan cepat dan mengalami peningkatan risiko resistensi insulin.

Peningkatan risiko resistensi insulin inilah yang seiring berjalannya waktu dapat menyebabkan diabetes.

Ketika resistensi insulin terjadi, sel-sel dalam tubuh tak dapat menggunakan gula darah secara maksimal karena respons sel tubuh terhadap insulin terganggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI