Pengertian Paragraf Serta Unsur dan Jenis-jenisnya dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

Selasa, 27 Juli 2021 | 08:34 WIB
Pengertian Paragraf Serta Unsur dan Jenis-jenisnya dalam Pelajaran Bahasa Indonesia
ikon bahasa Indonesia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, paragraf adalah poin yang wajib dipelajari. Apalagi saat ditugaskan membuat wacana seperti novel, cerpen, hingga buku biografi.

Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan utuh yang membawa amanat lengkap. Wacana juga dapat diartikan sebagai gabungan paragraf.

Mengutip Ruang Guru, berikut penjelasan apa itu paragraf, unsur-unsur paragraf, dan jenis-jenis paragraf yang perlu diketahui.

Pengertian paragraf
Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan dan menghasilkan suatu tema tertentu. Umumnya, paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung pengembangan gagasan yang diinginkan penulisnya.

Baca Juga: Terkuak Rahasia Mengejutkan dr Faheem Younus Fasih Berbahasa Indonesia

Unsur-unsur paragraf
Unsur paragraf merupakan unsur-unsur pembangun di dalam paragraf. Unsur pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang baik. Berikut unsur-unsur paragraf yang perlu diketahui:

Ilustrasi belajar online (unsplash)
Ilustrasi belajar(unsplash)

1. Topik atau gagasan utama
Kamu tahu nggak, unsur ini adalah fokus atau jantung dari sebuah paragraf. Topik atau gagasan utama merupakan ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Intinya, gagasan utama laiknya jiwa” yang menghidupkan sebuah paragraf agar menarik di mata pembaca.

2. Kalimat utama
Kalimat utama berisi gagasan utama yang diletakkan secara tersurat pada awal atau akhir paragraf. Namun, kalimat utama dapat juga ditemukan pada awal dan akhir paragraf. Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat pendukung lainnya.

3. Kalimat penjelas atau kalimat pendukung
Selanjutnya, kalimat penjelas atau pendukung. Seperti yang disebutkan di atas, kalimat pendukung berfungsi untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan yang disampaikan pada kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap seperti opini, fakta, atau data yang valid.

Contohnya seperti sebagai berikut:
Gunung Merapi yang terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur merupakan gunung aktif di Indonesia. Sewaktu-waktu, gunung merapi ini bisa meletus. Letusan Merapi yang paling hebat tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330 korban jiwa.

Baca Juga: Terungkap Ini Rahasia Dokter Faheem Younus Lancar Ngetwit Bahasa Indonesia

4. Konjungsi
Konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam Bahasa Indonesia ada dua jenis, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.

Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. Misalnya, “dan”, “sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain.

Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya

1. Paragraf Narasi
Dalam paragraf jenis ini, penulis akan menulis suatu kejadian dari awal hingga akhir kejadian, berdasarkan urutan waktunya. Misal, ingin menulis cerita kesuksesan seseorang yang mendapat beasiswa study exchange ke Inggris.

Pragraf ini bisa dibuat dengan bercerita dari awal ketika menjadi mahasiswa baru, lalu persiapan mengikuti program kuliah, hingga bagaimana cara mendapat program beasiswa kuliah tersebut.

2. Paragraf eksposisi
Biasanya identik dengan informasi sedetail mungkin kepada pembaca. Tujuan dari paragraf ini adalah memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan, dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain.

3. Paragraf argumentasi
Kutipan paragraf di atas adalah contoh argumentasi. Biasanya, paragraf argumentasi dapat kita temui pada artikel opini atau teks lomba-lomba debat.

Intinya, paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti nyata.

Contohnya seperti:
“Saya setuju dengan ide memberikan donasi kepada masyarakat terdampak banjir di Kalimantan Selatan karena mereka membutuhkan bantuan tersebut. Berdasarkan data yang dilihat pada …”

4. Paragraf persuasi
Paragraf yang biasanya ditulis untuk membuat orang tergerak melakukan sesuatu atau membeli sesuatu. Misalnya yang bersikap ajakan untuk berbuat baik, membuang sampah pada tempatnya, menjadi sukrelawan hingga ikut memberikan donasi.

Ada juga berupa kalimat ajakan membeli sesuatu, biasanya digunakan untuk teknik pemasaran suatu produk yang dijual.

Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya

1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak kalimat utama. Dalam paragraf jenis ini, kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. Kalimat-kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama.

2. Paragraf induktif
Kalau deduktif di awal, maka kalimat utama jenis paragraf induktif terletak di akhir paragraf. Kalimat penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya.

3. Paragraf campuran
Paragraf campuran merupakan perpaduan antara deduktif dan induktif. Kalimat utama pada paragraf campuran, berada pada awal paragraf dan diulang kembali pada akhir paragraf.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI