Suara.com - Apakah kamu pernah merasa sangat rendah diri saat berhadapan dengan teman, kekasih, atau bahkan keluargamu sendiri? Jika iya, bisa jadi kamu sedang menghadapi seseorang yang toksik alias beracun.
Hubungan toksik memang bukan hanya melulu soal asmara. Dirangkum dari Yukepo.com—jaringan Suara.com, berikut beberapa tanda orang yang ada di sekitarmu toksik.
Selalu mendahulukan kritik dan komentar daripada pujian
Mereka terbiasa untuk memberikan kritik dan komentar, bukannya pujian. Mereka seolah tak pernah lelah mencari kesalahan untuk dibahas, sebelum akhirnya menyampaikan pujian yang tentunya tidak sebanding dengan komentar miring di awal obrolan.
Baca Juga: Alasan Kamu Tetap Bertahan di Hubungan yang Toksik, Menyimpan Harapan!
Enggan mengaku salah dan minta maaf
Saat melakukan sebuah kesalahan atau terjebak dalam kesalahpahaman, walau mungkin sudah sadar bahwa mereka memang salah, tetap tak mau mengakuinya dan meminta maaf.
Mereka menganggap dirinya selalu benar dan tidak mau dipandang buruk. Mereka merasa tak perlu minta maaf, padahal hal tersebut sangat penting.
Suka gurauan sarkas
Mereka yang toksik biasanya menyukai gurauan yang bersifat kasar atau sarkastik. Mereka tidak pekan sehingga tak berpikir dulu sebelum melontarkan kalimat menyakitkan.
Baca Juga: Dapat Restu Sang Anak, Wanita Jalin Hubungan Asmara dengan Teman Anaknya Sendiri
Menurut mereka, itu cuma bercanda sehingga tak perlu dibawa perasaan, padahal orang lain merasa begitu.
Menganggap hinaan sebagai bahan guyonan semata
Apa kamu punya kenal orang yang suka menuliskan ujaran kebencian di media sosial, lalu cuma menganggapnya bentuk candaan? Itu bisa jadi salah satu tanda bahwa mereka orang yang toksik.
Mereka mungkin juga seenaknya memaki dirimu sambil tertawa seolah kamu tidak punya perasaan dan selalu mengaku cuma bercanda sehingga tak perlu tersinggung.
Mereka tidak sadar jika hinaan yang mereka sebut hanya bercanda itu bisa membuat orang lain stres dan tertekan.
Suka berkomentar buruk tentang bentuk tubuh orang lain
Kebiasaan ini bisa membuat seseorang hilang percara diri hingga mengalami stres berat. Sayangnya, tak semua orang sadar jika komentar miring tentang bentuk tubuh seseorang bisa berdampak fatal.
Banyak orang yang masih menganggap komentar mereka merupakan bentuk perhatian, padahal nyatanya malah melukai.
Contohnya saja kalimat yang berbunyi, "Kamu gemukan. Kayaknya kamu kebanyakan makan, deh."
Susah berempati kepada orang lain
Saat kamu menceritakan masalah kepada orang yang toksik, jangan harap mendapatkan simpati dan empati. Bukannya jadi pendengar yang baik, mereka malah bakal sibuk berkomentar dan menghakimi dirimu.
Akibatnya, kamu tak akan mendapat solusi untuk permasalahanmu. Masalahmu mungkin juga jadi terasa lebih berat gara-gara komentarnya.
Suka bersikap manipulatif
Sifat toksik erat hubungannya dengan sikap manipulatif. Itu dilakukan untuk mencapai tujuan mereka. Tak jarang, ucapan mereka bisa membuat seseorang merasa bersalah hingga berhutang budi kepada mereka, padahal kenyataannya bisa jadi malah terbalik.
Gampang meremehkan dan merendahkan orang lain
Apakah kamu pernah merasa tidak nyaman karena dibandingkan dengan prestasi anak tetangga? Jika iya, hal seperti itu juga termasuk bentuk sikap toksik.
Ada saja hal yang ingin dibandingkan dengan orang lain. Dia tak akan setuju jika dirinyalah yang kalah dan akan selalu mencari kekurangan orang lain untuk merendahkan mereka.