PPKM Dilanjutkan, Menparekraf Sandiaga Uno Singgung Hotel dan Restoran yang Sepi

Senin, 26 Juli 2021 | 16:16 WIB
PPKM Dilanjutkan, Menparekraf Sandiaga Uno Singgung Hotel dan Restoran yang Sepi
Ilustrasi hotel. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perpanjangan Pemberlakuan Pembatas Kegiatan Masyarakat alias PPKM, hingga 2 Agustus 2021 membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomo Kreatif Sandiaga Uno bereaksi.

Ia menyebut, perpanjangan PPKM masih berdampak penurunan omzet bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Salah satunya adalah hotel dan restoran yang sepi pengunjung.

"PHRI, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia mencatat rata-rata okupansi hotel di daerah terdampak tinggal belasan persen malah ada yang di bawah 10 persen. Bahkan restoran anjlok 70 persen sampai 90 persen selama PPKM darurat," kata Sandi dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (26/7/2021).

Menyikapi pelaksanaan PPKM level 4 yang telah resmi diperpanjang hingga 2 Agustus 2021, Sandi mengatakan harus diimbangi dengan gerak cepat koordinasi. Juga berbagai adaptasi harus dilakukan untuk persiapan digitalisasi dari pelaku ekonomi kreatif.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang Pemerintah, Pakar Sampaikan Lima Usulan

Ilustrasi. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan okupansi hotel di sejumlah wilayah Jawa Barat seperti Cirebon dan Kota Bandung (periode 28 Maret hingga 3 April 2021) pada libur panjang menunjukan peningkatan signifikan. [Antara/Ahmad Fikri]
Ilustrasi. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan okupansi hotel di sejumlah wilayah Jawa Barat seperti Cirebon dan Kota Bandung (periode 28 Maret hingga 3 April 2021) pada libur panjang menunjukan peningkatan signifikan. [Antara/Ahmad Fikri]

Diakui Sandi bahwa kondisi industri parekraf saat ini telah sangat memprihatinkan. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu bercerita, bertemu dengan para pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata di Garut yang mulai mengibarkan bendera bendera putih dengan emotikon menangis.

"Berkaitan dengan itu saya berhasil mengajak mereka untuk menyepakati beberapa butir-butir bagaimana kita bisa mengembalikan lagi, mengobarkan lagi simbol semangat dan bangkit dari pandemi Covid-19," kata Sandi.

Ia langsung menginstruksikan agar bendera putih tersebut diganti dengan bendera merah putih yang diproduksi oleh para pelaku ekonomi kreatif ataupun para pekerja hotel dan restoran yang terdampak. Kemudian bendera dibeli oleh Kemenparekraf untuk diberikan kepada destinasi wisata juga sentra ekonomi kreatif agar dikibarkan sebagai simbol semangat menghadapi pandemi.

Untuk mengatasi okupansi kamar hotel yang juga menurun drastis di Garut, Kemenparekraf meminta PHRI agar menyediakan tempat istirahat bagi tenaga kesehatan yang memberikan layanan vaksinasi Covid-19.

"Ini adalah pilot objek yang ada di Garut yang akan kita sebarluaskan ke destinasi lainnya. Barusan saya mendapat telepon, Bromo juga sangat tertarik dengan program yang sama. Jogja sudah duluan. Ini yang merupakan bentuk dari pada gerak cepat, gerak bersama, dan gerak potensi atau 3G, Gercep, Geber dan Gaspol yang sudah kita lakukan," papar Sandi.

Baca Juga: Dukung PPKM, APROBI Salurkan 1.000 Paket Makanan untuk TNI dan Polri

Strategi yang sama akan coba diterapkan di daerah lain. Sandi berharap, strategi itu bisa membantu meningkatkan keterisian hotel hingga atas 40 sampai 50 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI