Suara.com - Menulis merupakan keahlian yang tak dimiliki semua orang. Bagi beberapa penulis pemula, proses kreatifitas tersebut lebih bersifat personal.
Banyak penulis yang malu dan urung membagikan karyanya di media sosial. Penyebab umumnya adalah, kurang minat serta minimnya apresiasi baik dari warganet.
Dikatakan Co-Founder What Is Up, Indonesia? - Abigail Limuria, sebagai penulis pemula, Anda perlu mengenali dulu jenis dan tipe tulisan yang akan diangkat. Selain itu, penting juga mengetahui tujuannya dari tulisan.
“Saya suka mikir hal-hal yang orang lain nggak pernah mikirin. Jadi ya share aja, karena pengen tahu ada gak sih yang sepemikiran. Kalau ketakutan sama persepsi, ketahui dulu goals nya apa,” ungkapnya dalam acara Senyawa Talks: Tulisan yang Memanusiakan, Minggu (25/7/2021).
Baca Juga: Viral Pasien Covid-19 Ditendang dan Diseret Pakai Tali, Keluarga Minta Pemerintah Tegas
Penulis buku Lalita itu juga menekankan pentingnya menulis dari niat. Jika niatnya untuk dipuji, maka Anda perlu mengkreasikan tulisan sedemikian rupa hingga bisa mendapat pujian.
Jika niat utama hanya berbagi, maka lakukan saja!
"Kalau cuma mau berbagi, ya berbagi aja. Contoh, kalau kita ingin ngomongin toleransi, semua pasti setuju. Tapi kalau kita gali lebih dalam, ini justru akan adanya perdebatan sehingga membuat pemikiran setiap individu itu unik,” ungkapnya lebih lanjut.
Selain itu, ia kembali menekankan bahwa tulisan yang dibuat tidak melulu bisa mengubah persepsi setiap orang sesuai yang kita mau.
"Kita tidak bisa kontrol setiap persepsi orang. Tapi kalau mental health belum siap, ya jangan dulu,” katanya.
Baca Juga: Ini Tampang Pria yang Viral Kibarkan Bendera Putih Protes Pemerintah di Ampel Surabaya
Terpenting, lanjutnya, hal penting dalam karya tulisan bukan dulu implikasinya di masyarakat melaikan akurasi tulisan.
"Contoh aku mau ambil RUU Cipta Kerja, mungkin ada yang pro dan kontra. Ya itu tidak apa-apa, tapi yang pedulinya itu akurat atau enggak,” jelasnya.