Suara.com - Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum juga usai turut mempengaruhi sektor pendidikan di Indonesia. Sebagian besar murid sekolah kini masih diminta untuk belajar dari rumah melalui online.
Tentunya, ada berbagai tantangan tersendiri dalam pembelajaran jarak jauh melalui daring. Bukan hanya soal akses pada internet, menurut Coordinator Rumah Millenials Regional Bali, Tri Pramana, pemahaman dari orangtua untuk bisa mendampingi anak belajar di berbagai daerah juga minim.
"Pemahaman minim, jadi, kita ngasih bimbingan ke orangtuanya," ujar Tri dalam live Instagram Rumah Millenials bertajuk, “Untuk Kamu, Kita dan Indonesia”, baru-baru ini.
Ia melanjutkan, untuk mengatasi hal tersebut, guru atau tenaga pendidik mesti pro aktif untuk memberikan pemahaman dan juga ikut membimibng orangtua murid. Salah satunya bisa dengan membuat video tutorial yang dibagikan ke setiap grup di kelas, atau diunggah di YouTube.
Baca Juga: Epidemiolog: Data Harus Akurat, Kalau Tidak PPKM Tak Akan Berakhir dan Cuma Pindah Level
Lebih lanjut, Tri juga mengatakan bahwa peran pemuda dan komunitas jadi penting untuk bisa membantu proses pengajaran dan pendidikan yang selama ini mengalami sejumlah kendala.
"Sebagai pemuda kita harus lebih kritis membahagiakan informasi dan yang bisa menguatkan imun bagi para pembacanya," kata dia.
Sementara itu, Founder Rumah Millennials, Taufan Akbari, juga mengatakan bahwa Selama 4 tahun ini, pihaknya telah berhasil membuat 64 events offline dan 166 events online dengan total lebih dari 35,000 peserta.
"Tak hanya sampai disitu saja, selama 4 tahun ini kami telah berhasil menjalin kerjasama dengan berbagai sektor mulai dari instansi pemerintah, perusahaan swasta, komunitas dan lainnya.
Hal ini merupakan bukti dari kerja keras Rumah Millennials agar bisa menjadi sebuah platform yang menjembatani kolaborasi semua pihak tanpa berpihak kepada siapapun atau apapun (Strategic Pentahelix
Partners).
Baca Juga: Bikin Kantin di Rumah Buat Anaknya yang Sekolah Daring, Bapak Ini Viral di Medsos