Suara.com - Pasangan ini mungkin tak menyangka jika pesta gender reveal yang digelar pada September 2020 lalu akan berujung petaka. Bahkan karena masalah ini, mereka harus berhadapan dengan kasus hukum.
Melansir CNN, pasangan tersebut dilaporkan memakai bom asap untuk pesta gender reveal di Yuacaopa, California. Bom itu diduga memicu kebakaran hebat di El Dorado Ranch Park, San Bernardino.
Jaksa Wilayah San Bernardino, Jason Anderson menyebutkan bahwa api membakar area seluas lebih dari 22.000 hektar. Beberapa rumah dilaporkan hancur akibat kejadian tersebut.
Tidak hanya itu, Jason Anderson juga mengatakan ada satu petugas pemadam kebakaran bernama Charles Morton juga tewas saat berusaha memadamkan api. Sedangkan dua lainnya terluka.
Baca Juga: Temani Makan Pasangan yang Isoman dengan Cara Ini, Warganet: Romantis Banget!
Pihak Cal Fire mengatakan bahwa penyebab kebakaran El Dorado tahun kemarin adalah perangkat kembang api yang menghasilkan asap dari acara gender reveal pasangan tadi.
Atas kejadian tersebut pasangan ini didakwa atas 30 kejahatan, termasuk tuduhan pembunuhan secara tidak sengaja atas petugas pemadam kebakaran yang tewas saat itu.
"Anda jelas berurusan dengan nyawa yang hilang. Anda berurusan dengan nyawa yang terluka," jelas Jason Anderson melansir CNN, Jumat (23/7/2021).
"Dan Anda berurusan dengan tempat tinggal orang-orang yang terbakar dan tanah mereka yang terbakar. Keduanya, secara finansial dan psikologis," lanjutnya.
Pasangan itu juga mendapat tuduhan kejahatan lain karena dianggap lalai dalam menggelar pesta gender reveal sehingga menyebabkan kebakaran dengan luka parah pada tubuh.
Baca Juga: Miris, Suami Usir Istri dan Anak-anak dari Rumah Demi Selingkuhan
Jason Anderson mengatakan bahwa kejadian ini berdampak besar pada warga Kota San Bernardino. Menurutnya, ada sekitar enam lembaga yang terlibat dalam memadamkan dan menyelidiki masalah ini.
"Mengingat ruang lingkup dan dampak Kebakaran El Dorado di tanah dan kehidupan begitu banyak orang, terutama Charles Morton dan keluarganya," jelas Jaksa Jason Anderson lagi.
"Sangat penting bahwa setiap penyelidikan diselesaikan di dalam lembaga federal dan negara bagian untuk memberikan presentasi yang lengkap serta adil kepada anggota komunitas kami," imbuhnya.
Dalam sidang terbaru, setidaknya ada 434 bukti yang dipresentasikan kepada dewang juri. Semuanya mengarah pada dakwaan yang dituduhkan kepada pasangan suami istri tersebut.
Sementara itu, pasangan ini mengaku tidak bersalah selama pembacaan dakwaan dilakukan. Mereka dijadwalkan kembali menjalani sidang pada bulan September mendatang.