Suara.com - Kampanye menggunakan masker merupakan program utama sejak awal pandemi. Ini satu kesatuan dengan upaya melakukan pencegahan penularan bersama dengan menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Upaya mengubah perilaku masyarakat dengan menggunakan masker ini dilakukan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Melihat pentingnya menggunaan masker dalam pencegahan penularan Covid-19, Satgas Covid-19 menggunakan 3 strategi utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Pertama, membuat materi edukasi seperti buku pedoman yang telah diterjemahkan ke dalam 107 bahasa daerah, berbagai buku edukasi lainnya, lagu pendek (jingle), komik, story telling, video, wayang kulit, wayang golek, tiktok dan lain-lain.
Kedua, menggunakan berbagai materi edukasi tersebut sebagai bahan kampanye di berbagai media. Dan ketiga, penggerakan lapangan dengan menerjunkan para Duta Perubahan Perilaku (DPP) yang jumlahnya saat ini sudah mencapai 106.178 orang tersebar di 34 provinsi dan 427 kabupaten/kota se-Indonesia.
Baca Juga: Angka Testing Covid-19 Turun Agar Kasus Positif Rendah, Fadli Zon: Jangan Kelabui Data!
Mengutip siaran pers yang diterima Suara.com, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi, mengatakan bahwa hasil dari kampanye memakai masker melalui strategi-strategi yang dilakukan Satgas, menunjukkan pengetahuan masyarakat tentang 3M sudah sangat tinggi (di atas 90 persen). Namun demikian, perilaku kepatuhannya masih naik turun.
Pada September-Oktober 2020 lalu kepatuhan naik di atas 90 persen. Lalu turun sejak minggu kedua November 2020 sampai minggu ketiga Januari 2021.
Pada Bulan Februari 2021 terus membaik sampai minggu kedua bulan Mei 2021. Lalu turun lagi sampai minggu kedua bulan Juni 2021, dan kini kepatuhan memakai masker naik hingga sekarang.
Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan terpantau di dashboard monitoring perubahan perilaku Bersatu Lawan Covid (BLC).
Dengan demikian, kata Sonny, setelah lebih dari 15 bulan kampanye berjalan, masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki, terutama dalam menjaga motivasi masyarakat untuk terus mematuhi dan disiplin menjalankan protokol Kesehatan 3M.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Depok: Waspadai Penipuan Penjualan Tabung Oksigen
Sonny menegaskan, kampanye penggunaan masker tentu saja akan terus dilakukan mengingat tingkat kepatuhan memakai masker yang masih fluktuatif. Sesuai arahan Presiden, target kepatuhan masyarakat dalam memakai masker harus 100 persen.
Berdasarkan data yang terkumpul dalam database BLC, terdapat 6 provinsi dengan kepatuhan memakai masker di bawah 80 persen yaitu Papua, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Maluku Utara.
Sementara tempat yang umumnya memiliki tingkat kepatuhan memakai masker yang rendah (<60 persen) adalah restoran/kedai (15,1 persen), rumah (12,9 persen), tempat olahraga publik/RPTRA (10,6 persen), jalanan umum (9 persen), dan tempat wisata (8,7 persen).