Pengertian, Teknik dan Cara Pengumpulan pada Penelitian Geografi

Jum'at, 23 Juli 2021 | 07:30 WIB
Pengertian, Teknik dan Cara Pengumpulan pada Penelitian Geografi
Ilustrasi penelitian. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian adalah hal yang sangat dekat dengan dunia pendidikan. Salah satunya adalah penelitian geografi yang dilakukan oleh para peneliti.

Lantas, bagaimana teknik pengumpulan data pada penelitian geografi? Simak pembahasannya sebagai berikut mengutip Ruang Guru, Kamis (22/7/2021).

Pengumpulan data penelitian geografi

Pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang paling penting pada penelitian geografi atau penelitian lain pada umumnya.

Baca Juga: Perhatian! Ini Sisi Buruk Kebiasaan Multitasking

Karena pada dasarnya, penelitian bertujuan untuk memperoleh data, sehingga dibutuhkan teknik pengumpulan data yang paling tepat untuk memperoleh data yang valid.

Dalam penelitian geografi, teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dapat berupa observasi, kuesioner, wawancara, atau dokumen. Teknik yang digunakan bergantung dengan metode penelitian yang digunakan.

Pada penelitian kuantitatif, umumnya menggunakan kuesioner dan dokumen. Sedangkan penelitian kualitatif umumnya menggunakan observasi atau wawancara.

Teknik pengumpulan data yang berbeda juga akan menghasilkan jenis data yang berbeda. Ada 2 jenis data, yaitu primer dan sekunder. Data primer dapat dikumpulkan langsung melalui wawancara, kuesioner, dan observasi yang dilakukan peneliti.

Sedangkan data sekunder didapat melalui jurnal, citra satelit, peta, studi kepustakaan, dan sumber lainnya. Mudahnya, data primer didapat langsung oleh peneliti itu sendiri, sedangkan data sekunder didapat oleh peneliti dari sumber lain.

Baca Juga: Tikungan Masih Jadi Masalah Utama Fitur Adaptive Cruise Control Mobil

Macam teknik pengumpulan data penelitian geografi

Setidaknya ada 4 teknik pada pengumpulan data, yaitu observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumen.

1. Observasi

Ilustrasi belajar (pexels)
Ilustrasi belajar (pexels)

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengamati objek atau fenomena pada penelitiannya.

Dalam sebuah penelitian, observasi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu observasi partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, dan observasi tidak berstruktur.

Observasi partisipatif adalah observasi ketika peneliti ikut beraktivitas dengan kelompok yang sedang ditelitinya. Jadi pada observasi jenis ini, peneliti menempatkan dirinya sebagai bagian dari objek yang sedang diteliti.

2. Kuesioner atau angket

Kuesioner atau angket adalah sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengirimkan pertanyaan pada responden (orang yang mengisi angket) untuk diisi. Berdasarkan cara penyusunannya, terdapat 2 jenis kuesioner, yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.

Kuesioner terbuka memiliki pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan dalam bentuk pilihan. Sehingga responden dapat bebas menjawab pertanyaan sesuai pandangan atau pengetahuannya sendiri.

Sedangkan kuesioner tertutup memiliki pertanyaan yang sudah disediakan pilihan jawabannya. Alhasil, responden tinggal memilih jawaban mana yang dirasa paling tepat tanpa perlu merangkai sendiri jawabannya.

3. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan secara langsung. Terdapat 3 jenis wawancara yang dapat dilakukan, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang menggunakan pertanyaan yang sebelumnya sudah disiapkan, sehingga alur wawancara lebih terkontrol oleh peneliti.

Biasanya tidak ada pertanyaan tambahan di luar dari pertanyaan yang sudah disiapkan, tetapi apabila ada, maka yang didahulukan tetap pertanyaan yang sudah disiapkan.

Mirip dengan sebelumnya, wawancara semi terstruktur juga menggunakan panduan wawancara yang sudah disiapkan.

Perbedaannya, panduan wawancara yang digunakan juga dikembangkan, sehingga menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih luas dan tidak hanya berfokus pada panduan yang sudah ada.

Terakhir, wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yakni peneliti tidak menggunakan panduan wawancara tertentu.

Pedoman yang digunakan hanyalah berupa garis besar dari topik yang akan dibahas. Jadi biasanya, wawancara ini merupakan wawancara dengan waktu dan respon jawaban yang lebih bebas dibandingkan wawancara jenis lainnya.

4. Dokumen

Dokumen adalah catatan peristiwa yang telah lalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, grafik, dokumenter, atau bentuk lainnya. Khususnya dalam penelitian geografi bisa menggunakan peta, citra satelit, dan foto penginderaan jauh sebagai sumber pengambilan data.

Seperti yang sudah aku sebut di awal, penelitian yang menggunakan dokumen sebagai sumber datanya menghasilkan data sekunder. Sedangkan penelitian yang menggunakan observasi, kuesioner, dan wawancara menghasilkan data primer.

Selain perbedaan itu, ada perbedaan lain loh antara dokumen dengan teknik pengambilan data yang lain. Objek yang diamati pada metode dokumentasi adalah benda mati. Jadi jangan sampai ketuker dengan metode lain.

Terdapat 2 jenis dokumen yang dapat digunakan pada sebuah penelitian, yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Dokumen pribadi adalah dokumen yang dibuat atau ditulis oleh seseorang, seperti buku harian, surat pribadi, dan autobiografi.

Sedangkan dokumen resmi adalah dokumen yang dimiliki oleh suatu institusi tertentu, seperti laporan rapat, surat resmi, peta administrasi, dan lain-lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI