Suara.com - Desain merupakan tahap terpenting ketika akan membangun hunian. Konsep desain ini tak hanya soal estetika, tetapi juga kelayakan, penilaian, serta ringkasan proyek yang telah disiapkan. Konsep merupakan ide desain awal, barulah kemudian skema yang lebih fungsional dan praktis diterapkan.
Kini kebanyakan perencana proyek justru menggabungkan kedua langkah ini ke dalam desain konsep. Konsep desain selanjutnya dikembangkan dengan semua komponen utama bangunan dan yang menjelaskan kesesuaiannya. Selama ini dalam tahap desain konsep tim konsultan biasanya mengembangkan garis besar spesifikasi, Jadwal akomodasi, Strategi perencanaan, Rencana biaya, Opsi pengadaan, Strategi program dan pentahapan, hingga pembangunan dan logistik konstruksi.
Nah, barulah pada akhir tahap, tim konsultan akan menyiapkan laporan konsep desain bagi kliennya sebagai opsi pilihan yang bisa ditindaklanjuti dalam tahap desain terperinci. Laporan konsep desain juga akan mengidentifikasi instruksi yang diperlukan dari klien. Lebih jelasnya mengenai konsep desain, simak artikel ini, yang disadur dari Rumah.com, portal properti terdepan di Indonesia.
Aspek Penting dalam Konsep Desain
Setiap proses desain dimulai dengan konsep atau ide yang memberikan pondasi bagi proses desain dan pengambilan keputusan Anda. Sehingga tentunya aspek awal proyek ini sangat penting untuk skala kesuksesannya.
Baca Juga: 5 Inspirasi Dapur Sempit tapi Mewah ala Japandi
Ada banyak cara untuk mengembangkan konsep cepat, tetapi menghasilkan konsep dengan kedalaman yang bisa membantu mendukung pengembangan proyek Anda.
1. Fungsi
Fashion follow function atau jika diartikan secara bebas berarti estetika mengikuti fungsi. Jadi dalam setiap desain, fungsi menjadi fokus utama. Jangan sampai fungsi atau pemanfaatan ruangan rumah Anda tidak maksimal hanya karena ingin terlihat cantik atau unik.
2. Fitur
Saat Anda hendak menguji konsep, penting untuk dapat menampilkan fiturnya dengan kekurangan yang seminimal mungkin. Anda tentunya ingin mengevaluasi konsep dan mendapatkan tanggapan yang beragam tentang bagaimana konsep yang sudah dibangun tersebut disajikan dengan dukungan fitur.
Jadi Anda bisa mendapatkan tanggapan yang lebih akurat terkait dengan konsep inti yang ditawarkan dan menghindari kesulitan dari sejumlah fitur yang berpotensi tidak relevan. Alih-alih membayangkan sebuah konsep sebagai sesuatu yang sama sekali berbeda dari fitur, pertimbangkanlah keduanya sebagai bagian fungsionalitas yang berkelanjutan.
Simak juga panduan menghitung luas tanah secara akurat di sini!
Baca Juga: Inspirasi Desain Meja Makan Minimalis untuk Rumah Kecil
3. Kualitas
Ingat, kualitas desain harus ditawarkan dengan baik kepada klien. Ketika Anda membuat kualitas desain produk, pertimbangkanlah kebutuhan mereka agar seimbang dengan kesesuaian penggunaan.
4. Risiko
Saat Anda memulai konsep desain, antisipasi juga segala risiko desain atau potensi desain gagal memenuhi persyaratan dari klien. Apa saja cakupannya? Yaitu desain yang tidak layak, tidak efisien, bahkan di bawah standar klien.
Langkah pertama ketika Anda mengantisipasi risiko adalah mengidentifikasi potensinya, kemudian langkah yang dimungkinkan untuk menangani risiko tersebut atau upaya mencegahnya. Komisi Eropa menyarankan bahwa risiko adalah faktor, peristiwa, atau pengaruh yang dapat mengancam keberhasilan penyelesaian proyek dalam hal waktu, biaya, atau kualitas.
5. Keberlanjutan
Desain yang berkelanjutan berupaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta mengutamakan kesehatan dan kenyamanan penghuni. Sejumlah prinsip desain berkelanjutan yang bisa Anda terapkan dalam desain mencakup meminimalkan konsumsi energi tak terbarukan, menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan, melindungi dan menghemat air, serta meningkatkan kualitas lingkungan dalam ruangan.
5 Langkah Membuat Konsep Desain
Setelah memahami soal konsep desain di atas, Anda mungkin bisa mulai mencoba untuk menciptakan desain konsep dengan lima langkah di bawah ini:
1. Tujuan Desain
Pertama tentu saja harus diawali dengan menentukan tujuan desain Anda. Dari mana Anda memulai dan apa yang ingin Anda lakukan. Apakah itu desain yang dipersiapkan karena membeli, merenovasi, atau membangun rumah?
2. Perhitungkan Biaya
Biaya dan keterjangkauan adalah pertimbangan utama yang mempengaruhi semua keputusan konsep desain. Kebanyakan dari Anda pasti akan menyusun dengan anggaran yang telah ditetapkan. Sebaiknya, alokasikan sebagian dari anggaran itu untuk mengkonsep desain berkelanjutan sejak awal. Sebab anggaran yang Anda pilih untuk fitur berkelanjutan memengaruhi setiap aspek rumah Anda termasuk kenyamanan termal, energi, karbon, air, dan efisiensi sumber dayanya.
Ingin tahu lebih detail soal lokasi rumah incaran Anda? Temukan informasi mendalamnya di AreaInsider Rumah.com.
3. Buat Perbandingan
Coba Anda menengok sedikit ke kompetitor Anda untuk membandingkan dan menemukan hal yang perlu diperbaiki. Selain itu Anda bisa memonitor kekurangan dan melihat kelebihan yang dimiliki kompetitor. Jika Anda punya waktu, lakukan pengujian pengguna internal di situs pesaing dan analisis apa yang berhasil dan yang tidak.
4. Cari Referensi
Banyak sumber yang dijadikan referensi untuk memutuskan konsep desain yang tepat. Pertama, Anda bisa membaca majalah, mencari cari di internet, berbicara dengan teman, hingga meminta pendapat ahli. Sebelum Anda merencanakan proyek Anda, ada baiknya untuk memiliki gambaran umum tentang apa saja proses yang terlibat. Buat catatan tentang bab dan artikel yang akan Anda rujuk kembali pada tahap selanjutnya, dan telusuri studi kasus.
5. Kembangkan Konsep
Setelah memiliki ide bagus tentang tata letak desain Anda, sekarang saatnya mengembangkan konsepnya. Anda dapat melakukan ini menggunakan sejumlah aplikasi, seperti photoshop, sketsa, atau ilustrator. Ketika Anda mulai merancang konsep desain, utamakan pertimbangan gaya yang sesuai dengan desain Anda.
Published by Rumah.Com |