Suara.com - Menjaga hunian sebagai tempat tinggal yang sehat dan nyaman semakin krusial dalam beberapa waktu ke belakang. Masih berada dalam situasi pandemi, hunian yang sehat mengurangi kekhawatiran penghuninya dari risiko terinfeksi virus. Sementara itu, hunian yang nyaman mendukung ragam aktivitas yang saat ini lebih banyak dilakukan di rumah.
Terlebih bila Anda dan pasangan sudah mempunyai buah hati atau tinggal bersama orangtua, kebersihan dan kenyamanan mereka juga perlu diperhatikan. Sebenarnya, standar rumah sehat dan nyaman sangat bergantung pada preferensi dan gaya hidup masing-masing keluarga.
Meskipun demikian, terdapat kriteria-kriteria yang sifatnya lebih universal dan dianjurkan untuk diterapkan di hunian. Apapun jenis huniannya, di lokasi manapun, dan seluas apapun ukurannya.
Dekoruma sudah merangkum tujuh cara dan kriteria mendasar untuk sebuah hunian bisa dianggap sehat dan nyaman.
Baca Juga: Bersihkan Sekarang! 5 Tempat yang Biasa Menjadi Sarang Nyamuk di Rumah
1. Kualitas dan Sirkulasi Udara Prima
Di tengah gempuran polusi udara yang parah, hunian menjadi tempat untuk bisa menghirup udara yang relatif lebih bersih dan segar. Perputaran udara yang optimal bisa dicapai dengan ventilasi yang memadai. Dimulai dari jendela dengan ukuran yang proporsional dan memadai.
Salah satu sistem ventilasi yang paling direkomendasikan adalah ventilasi silang. Di mana terdapat dua lubang ventilasi yang saling berhadapan dalam satu ruangan. Sistem ini menciptakan perbedaan tekanan udara yang memicu pertukaran udara.
Lebih lanjut, Anda bisa memasang exhaust fan di kamar mandi bila jendela atau lubang angin dirasa kurang memadai. Untuk langkah lebih, membeli mesin pemurni udara juga bisa menjadi opsi.
2. Pencahayaan Alami yang Memadai
Sedikit berkaitan dengan poin pertama, hadirnya jendela yang proporsional dalam jumlah yang memadai juga memastikan sistem pencahayaan alami ada di hunian Anda. Sinar matahari masih menjadi sumber penerangan terbaik untuk memastikan rumah menjadi lebih sehat dan nyaman.
Bukan hanya hemat listrik, cahaya matahari di pagi hari memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh melalui vitamin D. Mengurangi penggunaan lampu juga membuat mata tidak mudah lelah dan lebih sehat.
Baca Juga: 7 Potret Rumah Pedangdut di Kampung Sebelum Renovasi, Ada yang Jadi Langganan Banjir
Lebih lanjut, sinar matahari yang dikombinasikan dengan sirkulasi udara yang optimal bisa mencegah ruangan menjadi pengap dan lembap. Mengurangi risiko tumbuhnya jamur dan bakteri di dalam rumah.
3. Bebas Hama dan Binatang Pengganggu
Jika Anda sudah terbiasa menjaga rumah bebas dari kotoran, debu, limbah rumah tangga, dan bau tidak sedap, Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan datangnya hama. Meskipun begitu, Anda tetap perlu waspada mengingat hama-hama seperti kecoa atau tikus bisa menyelinap melalui lubang sekecil apapun.
Hadirnya dua hama tersebut ataupun binatang pengganggu lain seperti rayap, nyamuk, dan kutu busuk akan menjadi sumber penyakit. Tikus jadi salah satu yang paling terkenal bisa membawa pes atau leptospirosis.
Maka dari itu, penting membersihkan rumah secara rutin. Menyapu, mengepel, membersihkan isi rak dan lemari, mengelap permukaan furnitur, dan mengelola sampah. Menjaga higienitas hunian bisa membuat Anda terbebas dari rasa takut dan jijik dari hama-hama ini.
4. Sistem Pengelolaan Sampah Terstruktur
Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, mempunyai sistem pengelolaan sampah yang terstruktur akan membawa manfaat. Lebih higienis, hunian bebas dari bau tidak sedap, mencegah infestasi hama seperti kecoa atau tikus, dan berpotensi lebih ramah lingkungan.
Salah satu cara paling mudah adalah dengan memisahkan sampah organik (basah) dan anorganik (kering). Sampah organic seperti sisa makanan, bahan masakan, atau sampah lain yang basah dan mudah membusuk adalah pengundang kecoa dan tikus.
Maka dari itu, pisahkan dengan sampah kering dan jangan biarkan menumpuk. Setidaknya, buang setiap hari pada waktu malam sebelum tidur.
Kemudian, bila Anda memiliki waktu lebih, sampah kering juga bisa dipisahkan berdasarkan yang bisa didaur ulang, digunakan kembali, atau dikurangi. Cara demikian dapat semakin mengurangi beban limbah di tempat pembuangan akhir lingkungan tempat tinggal.
5. Desain Interior dan Penataan Ruang Masuk Akal
Definisi masuk akal juga berkaitan dengan dua poin sebelumnya, yakni ventilasi dan pencahayaan. Namun, jenis dan posisi furnitur serta logika dari penataan ruang juga diaplikasikan di sini. Contohnya, menyesuaikan furnitur dengan ukuran ruangan. Tidak memasang furnitur yang terlalu besar di ruangan sempit.
Ini akan mengurangi ruang gerak yang leluasa di ruangan tersebut juga membuat ruangan terasa penuh sesak. Begitu juga dengan pembagian fungsi ruangan yang jelas, tinggi langit-langit ruangan, jalur pembuangan asap di dapur, dan lain-lain.
Tak terkecuali, detail seperti warna cat dinding yang tidak membuat ilusi ruangan terasa sempit, bahan sofa yang terasa adem di kulit, sampai pemilihan parket atau keramik untuk ruangan.
6. Tersedianya Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau yang dimaksud adalah taman. Baik taman di halaman depan atau belakang rumah. Begitu juga taman semi-indoor di dalam rumah. Meskipun rata-rata ukuran rumah tapak menyusut, selalu ada lahan yang bisa dimanfaatkan menjadi taman.
Menanam tanaman bukan hanya bisa membantu menciptakan suasana yang lebih alami, segar, asri, dan membantu memperlancar sirkulasi udara di dalam rumah. Ini dikarenakan merawat tanaman terbukti dalam berbagai riset berdampak positif untuk kesehatan mental, khususnya dalam mengurangi stress, rasa cemas, sampai depresi.
Apabila Anda tinggal di apartemen, bukan masalah. Sediakan satu sudut di dekat jendela atau balkon sebagai “taman” dalam hunian.
7. Ketersediaan Air Bersih
Besar kemungkinan, tanpa diberitahu Anda sudah tahu bahwa tersedianya air bersih bertekanan optimal wajib hadir dalam hunian apapun. Maka dari itu, inilah yang sebaiknya Anda pastikan sebelum membangun atau membeli hunian. Jangan sampai Anda membeli kucing dalam karung dan kesulitan setelahnya.
Bila menggunakan air PAM, pastikan daerah hunian Anda tidak sering mengalami gangguan penyaluran air. Jika menggunakan air sumur yang digali sendiri, pastikan pasokan air tanahnya bersih dan netral (ditandai dengan pH yang seimbang).
Ketika mengalami gangguan, sekeluarga bisa repot karena banyak aktivitas yang harus ditunda. Seperti mandi, mencuci, sampai buang air besar. Merepotkan dan benar-benar membuat tidak nyaman.
Kenali dan gunakan cara-cara ini sebagai checklist. Terutama bagi Anda yang baru akan membeli atau membangun hunian pertamanya. Hunian pertama akan selalu jadi yang paling berkesan dan jangan sampai merasa tidak nyaman dan terganggu karena tidak memastikan kondisinya terlebih dahulu.
Artikel Terkait:
Wajib Tahu! Ini 5 Kriteria Rumah Tidak Layak Huni
Yuk, Ciptakan Hunian Sehat dengan 5 Jenis Ventilasi Rumah Ini!
9 Cara Jadikan Hunianmu sebagai Rumah Sehat untuk Keluarga
Published by Dekoruma |