Dan dalam hadits lain:
Diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir, Nabi Muhammad SAW mengatakan, "Hari Arafah dan hari pengorbanan dan hari At-Tashriq adalah Idulfitri (hari raya) bagi kami umat Islam, dan itu adalah hari-hari tentang makan dan minum.” (Abu Daud 13:2413).
3. Hari pengampunan
Jika seseorang berpuasa pada hari Arafah, dosa-dosa yang telah dilakukan di tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang, akan diampuni. Singkatnya, seseorang akan kembali suci dari dosanya. Adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW untuk berpuasa pada hari ini.
Menurut sebuah hadits:
Diriwayatkan oleh Abu Qutaadah: Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari Arafah (9 DzulHijjah), kemudian dia berkata, "Itu menghapus dosa tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang" (Sahih Muslim 6:2603).
Namun, puasa pada hari ini hanya ditujukan untuk kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji. Jemaah haji tidak diwajibkan untuk berpuasa pada Hari Arafah karena Nabi Muhammad SAW tidak berpuasa pada hari ini di Arafah.
4. Perlindungan dari api neraka
Hari Arafah adalah kesempatan yang tak tertandingi untuk mendapatkan perlindungan abadi dari api neraka, karena di hari inilah kita bisa mendapatkan pengampunan atas semua dosa.
Ini adalah hari ketika Allah SWT menyatakan kebanggaan-Nya atas ciptaan-Nya yang berdiri di Arafah kepada para malaikat-Nya. Menurut Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW mengatakan:
“Tidak ada hari ketika Allah membebaskan lebih banyak hamba dari Neraka daripada Hari Arafah. Dia mendekat, kemudian memuji mereka kepada para malaikat, dengan mengatakan: Apa yang mereka inginkan?" (Sahih Muslim 7:3126).
5. Bagian penting dari Ibadah Haji
Berdiri di Padang Arafah merupakan bagian penting dari ibadah haji, tentu tanpa wukuf, ibadah haji tidak akan lengkap. Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya hal imi dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abdur-Rahman bin Yamar:
"Hajinya Arafah, Hajinya Arafah, Hajinya Arafah. Hari-hari Mina ada tiga: Tetapi barang siapa yang tergesa-gesa pergi dalam dua hari, tidak ada dosa baginya, dan barang siapa yang tetap tinggal, tidak ada dosa atasnya (2:203). Dan barang siapa melihat (menghadiri) Arafah sebelum terbitnya fajar, maka dia telah melakukan haji" (Tirmidzi 5:44:2975).
Baca Juga: 3 Alasan Kenapa di Indonesia Ibadah Haji Lebih Banyak Dapat Perhatian