Suara.com - Lemari pakaian adalah furnitur esensial yang idealnya dimiliki oleh semua orang. Bagi mayoritas orang, memiliki satu lemari pakaian di kamar tidur sudah lebih dari cukup. Namun, tak sedikit orang yang memiliki ruangan khusus hanya untuk lemari pakaiannya.
Lemari pakaian sendiri tidak bisa dibilang sangat terjangkau untuk banyak orang. Setidaknya, Anda perlu merogoh kocek minimal dua juta Rupiah untuk mendapatkan lemari pakaian dua pintu standar dengan kualitas yang baik.
Semakin besar ukuran, banyaknya jumlah pintu, dan tingginya jenis kualitas material yang digunakan, tentunya harganya akan semakin mahal. Satu unit lemari pakaian enam pintu built-in saja bahkan bisa menyentuh angka lebih dari sepuluh juta Rupiah.
Maka dari itu, menjadi harapan pemilik lemari bahwa lemarinya bisa awet selama bertahun-tahun. Para produsen dan toko furnitur saat ini berani memberikan garansi setidaknya 10 tahun dan lebih.
Baca Juga: Hobi Koleksi Jam Tangan, Joe Taslim Punya Lemari Khusus
Merawat lemari pakaian, terutama yang terbuat dari kayu relatif cukup mudah. Hanya perlu beberapa produk rumah tangga, ketelitian, dan rutinitas untuk merawat lemari.
Guna membantu Anda merawat lemari pakaian agar senantiasa awet, Dekoruma akan memberikan tujuh langkah perawatan lemari pakaian di rumah.
1. Memberi Alas Koran, Miskonsepsi Paling Umum
Mungkin Anda pernah diajarkan oleh orangtua, mertua, atau saudara untuk menggunakan koran sebagai alas untuk rak lemari. Trik ini dipercaya dapat mencegah rak dan pakaian di dalamnya menjadi berdebu. Sayangnya, cara ini merupakan salah satu miskonsepsi paling umum dalam merawat lemari pakaian.
Menggunakan koran justru membuat risiko lemari diserang jamur dan rayap semakin tinggi. Bila lemari lembap, koran akan jadi mudah hancur dan menjadi tempat pertumbuhan jamur. Koran juga berisiko mengundang rayap untuk memakannya. Lemari dan barang-barang di dalamnya malah bisa rusak.
2. Menggunakan Kapur Barus
Salah satu langkah paling mudah untuk menjaga lemari dari jamur, tungau, rayap, atau hama lainnya adalah kapur barus. Bau menyengat kamper tidak disukai oleh hama-hama rumah tangga, dan ini dapat menjauhi mereka dari lemari pakaian. Aroma kapur barus juga bisa menjaga pakaian tetap wangi.
Baca Juga: Lemari Suzzanna Dibongkar, Isinya Bikin Bulu Kuduk Merinding
Kapur barus atau kamper memiliki beberapa jenis, bentuk, dan aroma. Bila Anda tidak menyukai bau kapur barus, carilah kapur barus yang tidak berwarna dan tidak berbau.
3. Memastikan Bagian Dalam Lemari Kering
Lemari yang kering sempurna akan menjaga bagian dalamnya bebas dari jamur. Lemari yang basah dan lembap akan menjadi tempat berkembangnya jamur, yang akan merusak pakaian di dalamnya dan juga material lemari. Maka dari itu, jangan menggunakan cairan apapun ketika membersihkan bagian dalam lemari.
Bila merasa tidak yakin, Anda bisa memberikan proteksi ekstra dengan mengeringkannya menggunakan hair dryer. Setelah mengeringkan secara menyeluruh, tunggu sampai temperatur lemari kembali normal. Barulah masukkan kembali pakaian dan barang-barang lain.
Anda juga bisa menjemur lemari di bawah sinar matahari setiap beberapa bulan sekali. Ini bisa dilakukan bila lemari pakaian di kamar tidur tidak terlalu besar atau berat.
4. Bersihkan Lemari Secara Rutin
Seperti yang dikatakan pada poin sebelumnya, hindari menggunakan cairan pembersih pada bagian dalam rak lemari. Maka dari itu, gunakan lap kering untuk mengelap debu atau kotoran lainnya pada rak lemari. Langkah ini memastikan tidak ada sumber masalah yang bisa menyebabkan lemari menjadi lembap.
Selain menggunakan lap kering, tentukan jadwal rutin untuk membersihkan bagian dalam lemari. Setidaknya satu bulan sekali. Debu dan kotoran yang menumpuk akan berpotensi merusak pakaian serta mengundang hama untuk bersarang di dalam lemari.
5. Rutin Membongkar dan Menata Ulang Isi Lemari
Ketika membersihkan lemari, Anda harus mengeluarkan semua isi lemari agar leluasa. Aktivitas ini juga bisa menjadi kesempatan untuk melakukan decluttering dan menata ulang isi lemari. Penting untuk memilah-milah pakaian mana yang masih ingin dipakai, dibuang, atau disumbangkan.
Bukan cuma bermanfaat untuk orang lain yang lebih membutuhkan, menata ulang isi lemari juga bisa membuat bagian dalam lemari menjadi lebih rapi. Begitu juga mengurangi risiko lemari terlalu berat dan rusak karena menahan beban.
Setelah menentukan baju mana yang disimpan dan disingkirkan, Anda juga bisa menata ulang penempatan pakaian berdasarkan kategori dan posisi rak atau laci. Merotasinya setiap membersihkan lemari bisa memberikan suasana baru.
6. Hindari Menempelkan Lemari pada Dinding
Umumnya, lemari pakaian menempel pada dinding kamar tidur atau walk-in-closet Anda, khususnya built-in wardrobe. Namun, selain itu pastikan lemari pakaian yang berdiri sendiri tidak menempel langsung pada dinding. Setidaknya berikan jarak 5-10 cm dengan dinding.
Ini bertujuan untuk mencegah lemari terkena dampaknya bila plafon di atas lemari bocor, dinding retak, dan membuat dinding menjadi lembap dan berjamur. Bila terlalu menempel, jamur bisa merembet ke bagian belakang lemari dan merusak material lemari.
7. Melapisi Lemari dengan Cairan Polish
Untuk proteksi ekstra, khususnya lemari yang terbuat dari kayu, tidak ada salahnya untuk melapisi bagian luarnya dengan cairan polish. Cairan semir atau poles untuk lemari ini memberikan kilau pada lemari pakaian. Lapisan semir ini juga bisa menjaga bagian luar lemari dari goresan.
Bukan cuma itu, beberapa cairan poles juga memberikan proteksi lemari kayu dari rayap. Krusial untuk lemari yang terbuat dari kayu, apalagi kayu berkualitas tinggi seperti jati atau mahoni.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan lemari pakaian di hunian Anda bisa terjaga, setidaknya sepuluh tahun ke depan. Bisa dikatakan, membeli lemari bisa menjadi investasi yang menguntungkan atau merugikan, tergantung bagaimana perawatannya.
Artikel Terkait:
10 Model Lemari Pakaian untuk Variasi Tema Kamarmu
7 Desain Lemari Pakaian Sesuai Kebutuhanmu, Jangan Salah Pilih!
5 Kebiasaan Ini Ternyata Bikin Lemari Pakaian Selalu Berantakan!
Published by Dekoruma |